Surabaya–Aktivitas vulkanik Bromo yang semakin meningkat mulai menjadi masalah bagi warga setempat. Pasalnya, abu yang menyambur dengan ketinggian 1.000 meter ini menghalangi kiriman pasokan bahan bakan minyak (BBM) untuk warga.
Akibat semburan abu ini, warga Desa Ngadirejo mengalami kesusahan transportasi. Selain kekurangan BBM, abu juga menyebabkan jalanan menjadi licin.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Abu yang semakin mengebul dirasa talah menjadi masalah bagi warga. Laporan yang saya dapat tadi pagi, warga Desa Ngadisari mengalami kelangkaan BBM. Bukan hanya itu, jalanan juga semakin bahaya karena licin,” kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi dari PVMBG, Gede Suantika saat dihubungi, Jumat (24/12).
Namun, dengan indikasi yang telah terjadi, status Bromo masih dinyatakan siaga. Sebab, menurut Gede, status awas terjadi bila abu meletus bersama materi lainnya. Misalnya awan panas dan semburan materi pijar hingga langsung mengenai kawasan penduduk.
“Saat ini indikasi awan panas dan semburan materi pijar masih belum muncul ke permukaan. Jadi, warga masih aman untuk beraktivitas ringan di luar rumah,”
tuturnya.
Sementara, untuk mengantisipasi perubahan aktivitas Bromo, Gede memastikan bahwa penjagaan di pos yang terletak di dekatr lava view semakin diperkuat. Bila beberapa hanya ada empat petugas, kini bertambah menjadi tujuh petugas yang waspada.
“Petugas dari Vulkanologi sudah kami tambahkan untuk berjaga-jaga di pos pantau Bromo. Jadi, kalau ada peningkatan aktivitas Bromo kami bisa mengantisipasinya dengan cekatan,” ungkapnya.
dtc/tiw