SOLOPOS.COM - Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, memberikan pengarah kepada santri Ponpes Sirojut Tholibin Kersan, Kendal, tentang penerapan protokol kesehatan, Selasa (6/10/2020). (Solopos.com/Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG -- Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin, mengajak para santri di Jateng untuk tidak mudik Lebaran tahun ini.

Menurut putra pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar, Sarang, Rembang, Kiai Maimun Zubair, ini menilai larangan mudik merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka penularan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk menghormati apa yang sudah diputuskan pemerintah lebih baik ditahan dulu [mudik]. Kita [Pemprov Jateng] akan berkoordinasi dengan ponpes. Santri ini kan sebenarnya saat ini sudah libur, sebagian juga sudah ada yang pulang. Harapannya, mereka tidak bergerombol,” ujar Gus Yasin saat dijumpai wartawan di kantornya, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Tanpa Surat Keterangan Sehat Pemudik Tak Bisa Masuk Pemalang

Menurut Gus Yasin, meski saat ini sebagian ponpes di Jateng telah meliburkan para santri, pengurus ponpes harus tetap memantau anak didiknya. Terutama bagi santri yang masih berada di area ponpes.

“Memang sebagian sudah ada yang libur, tapi juga masih banyak yang di ponpes,” ujar Gus Yasin.

Ia juga tengah berkoordinasi dengan pengurus ponpes untuk memfasilitasi santri yang tidak mudik agar tetap berkomunikasi dengan keluarga di kampung halaman.

“Semoga ya nanti diadakan zoom. Supaya mereka tetap bisa berkomunikasi dengan orang tua, meski tidak pulang,” tuturnya.

Baca juga: Aparat Blora Perketat Pengawasan Jalur Perbatasan Cepu–Bojonegoro

Potensi Penularan

Senada juga disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang meminta santri untuk menahan diri untuk tidak mudik Lebaran. Ia meminta para santri turut menjadi bagian dari tren baik penanganan Covid-19 saat ini.

Ganjar menjelaskan, pelarangan mudik merupakan bagian dari pencegahan. Pasalnya, saat mudik akan menimbulkan keramaian. Di sisi lain, muncul kekhawatiran protokol kesehatan yang diabaikan.

“Kenapa enggak boleh mudik, karena kalau mudik itu rombongan. Kalau rombongan banyak sekali, kalau banyak sekali, nanti ada potensi ketularan,” kata Ganjar.

Baca juga; Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 di Kudus Terus Naik

Sebelumnya, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, meminta pemerintah memberikan dispensasi kepada santri agar bisa mudik pada Lebaran kali ini.

Wapres minta agar para santri dikecualikan dari aturan larangan mudik Lebaran 2021 yang diatur pemerintah karena Lebaran merupakan waktu bagi santri pulang ke rumah setelah menjalani proses belajar di ponpes.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya