SOLOPOS.COM - Gus Muwafiq (ansorjogja.or.id)

Solopos.com, JAKARTA -- Upaya anggota DPP Front Pembela Islam (FPI) bernama Amir Hasanudin melaporkan Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq akhirnya diterima polisi. Setelah sempat ditolak karena kurangnya persyaratan, polisi akhirnya menerima laporan Amir pada Rabu (4/12/2019).

Laporan tersebut berkaitan tuduhan penistaan agama dalam ceramah Gus Muwafiq. Sehari sebelumnya, laporan tersebut ditolak oleh pihak kepolisian. Pasalnya, masih ada syarat yang kurang seperti terjemahan Gus Muwafiq dalam bahasa Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Tadi pihak kepolisan secara resmi sudah diterima, dan akan ditindaklanjuti," Kata kuasa hukum Amir, Aziz Yanuar, di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, dilansir Suara.com.

Laporan tersebut teregister dalam nomor laporan LP/B/1017/XII/2019/Bareskrim atas nama pelapor Amir Hasanudin tertanggal 4 Desember 2019. Meski Gus Muwafiq telah memberi klarifikasi ihwal isi ceramahnya, Aziz tetap ingin laporannya diproses oleh polisi.

Ekspedisi Mudik 2024

Tak Ada Asas Pancasila di AD/ART, FPI Klaim Sangat Pancasilais

Sebab, dia menuding Gus Muwafiq belum mencabut pernyataan yang menurut Aziz diklaim sebagai penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Sebelumnya, Amir selaku pelapor menuding Gus Muwafiq menggunakan bahasa Jawa dalam melecehkan Nabi Muhammad SAW.

Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq sebenarnya mengatakan Nabi Muhammad "merembes"—bisa diartikan ingusan.

Laporan FPI yang Tuduh Gus Muwafiq Lecehkan Nabi Ditolak Polisi

"Dalam bahasa Jawa itu ada kalimat ‘merembes’, itu maknanya banyak. Bahwa Rasullulah itu sifatnya dekil, kotor, jadi sifat-sifat yang tidak enak buat kami," klaim Amir menyimpulkan.

Dalam hal ini, Amir mendengar ceramah Muwafiq melalui media sosial YouTube. Dari temuan itu, lantas ia bergerak dengan membuat laporan ke pihak kepolisian.

Tuntut Rizieq Dipulangkan, Sayap FPI: Pemerintah Gagal Lindungi Ulama yang Dicintai Rakyat

Pada ceramahnya di Purwodadi belum lama ini, Muwafiq bercerita soal masa kecil Rasulullah. Dia tidak sependapat bila Muhammad digambarkan sebagai sosok yang berlebih-lebihan ketika kecil.

"Sekarang ini digambarkan nabi lahir itu seperti ini, seperti ini. Nabi lahir biasa saja, enggak usah tiba-tiba dibuat bersinar. Kalau bersinar ketahuan, dipotong sama temannya Abrahah. Ada yang menceritakan, nabi lahir bersinar sampai langit. Kalau begitu ya dicari orang Yahudi, dibunuh. Biasa saja, lahir. Masa kecilnya rembes, ikut mbah. Anak kecil itu kalau ikut mbah pasti tidak terlalu terurus, di mana-mana. Mbah itu di mana saja kalau mengurusi anak kecil itu tidak bisa," kata Gus Muwafiq dalam ceramahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya