Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Gus Dur, Tahun Baru Imlek, dan Perayaan Keindonesiaan

Gus Dur, Tahun Baru Imlek, dan Perayaan Keindonesiaan
user
Selasa, 1 Februari 2022 - 08:51 WIB
share
SOLOPOS.COM - Warga keturunan Tionghoa bersembahyang di Wihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin), Karet Semanggi, Jakarta, Senin (31/1/2022). Pengurus Wihara Amurva Bhumi membatasi pengunjung maksimal 50% dari daya tampung wihara yang bersembahyang pada perayaan tahun baru China atau Imlek 2573. (Antara/Risyal Hidayat)

Solopos.com, SOLO –– Pada 10 Maret 2004 yang bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Tay Kak Sie, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, masyarakat Tionghoa di Kota Semarang menyematkan julukan Bapak Tionghoa kepada K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Julukan tersebut diberikan karena kebijakan Gus Dur sewaktu menjabat Presiden Republik Indonesia yang sangat berarti bagi kebudayaan dan etnis Tionghoa di Indonesia. Kebijakan itu adalah legasi Gus Dur yang sampai kini belum bisa ditandingi oleh kebijakan pemimpin-pemimpin negeri ini berikutnya.

Solopos Stories
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN