SOLOPOS.COM - Ilustrasi tindak kekerasan berupa pemukulan. (dok. JIBI/SOLOPOS/Googleimages)

Ilustrasi aksi pemukulan yang dilakukan siswa dan guru di MAN 2 Solo. dokJIBI/SOLOPOS/Googleimages

SOLO –Guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Solo, Sugiyono, harus dilarikan ke rumah sakit PKU Muhammadiyah Solo, akibat dipukul siswanya yang berinisal A, Jumat (1/3/2013). Sugiyono mengaku semula hanya berniat menegur siswanya tersebut karena membawa sepeda onthel masuk kelas. Namun, siapa sangka tegurannya dengan mengeplak justru dibalas kekerasan.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

“Saya hanya mengeplak, bukan meninju A. Itu sebagai rasa kasih sayang saya seperti anak saya sendiri yang berbuat salah dan saya tidak benci dengannya,” paparnya saat mengklarifikasi kasus pemukulan itu kepada Solopos.com, di kediamannya Nogosari, Boyolali, Minggu (3/3/2013) sore.

Dia menjelaskan, pada Jumat, sejumlah guru MAN 2 memang sedang layat ke rumah salah satu keluarga guru lain yang terkena musibah, sehingga beberapa kelas kosong. Sekitar pukul 10.10 WIB, dia hendak mengajar di kelas XI IPS 1. Lalu, dia mengetahui ada dua siswa berinisial M dan A membawa sepeda onthel di dalam kelas. Siswa berinisial M membawa sepeda onthel ke kelas XI IPS 5, sedangkan A membawa sepeda onthel ke kelas XI IPS 2.

Sugiyono pun melarang kedua siswa itu bermain sepeda di dalam kelas karena saat itu masih jam mengajar. Siswa berinisial M langsung menuruti apa yang diperintahkan Sugiyono. “Saat itu juga, saya langsung meminta maaf kepada Pak Gi [Sugiyono] dan mengaku salah,” jelas M saat menjenguk Sugiyono di kediamannya.

Berbeda dengan M, A malah menantang dan mendekati Sugiyono. “Dengan petentang-petenteng, dia seperti menantang saya dan mendekat. Lalu saya keplak dia untuk menyadarkannya,” beber Sugiyono.

Sugiyono tidak mengira A justru membalas dengan dua kali pukulan, sebab saat itu jarak mereka cukup dekat. Menurutnya, pukulan pertama tidak mengenai dirinya. Namun, pada pukulan kedua mengarah tepat pada bagian kiri hidung Sugiyono hingga mengucur darah segar. Dia mengaku tidak tahu A  memukul dengan apa, tapi dia mengira A menggenggam kunci ditangannya.

Akibat pukulan itu, Sugiyono mengalami luka robek selebar tiga centimeter (cm) pada bagian hidung kiri atas dan dilarikan ke rumah sakit PKU Muhammadiyah Solo. “Saya tidak membalasnya, saya justru mendoakan dia,” katanya.

Dia baru bisa berbicara pada Minggu, sebab selama dua hari setelah pemukulan, setiap kali berbicara, darahnya terus menetes dari hidung. Dia tidak mengetahui penyebab sejumlah luka yang dialami A karena saat itu dia hanya mengeplak saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya