Guru tersertifikasi dituntut tingkatkan mutu

Klaten (Espos)–Para guru di Klaten yang pada tahun 2010 ini lolos sertifikasi diminta meningkatkan kinerja demi kemajuan kualitas pendidikan.

Mereka juga diharapkan menyumbangkan 20% dari tunjangan sertifikasi yang diperoleh untuk pengembangan mutu pendidikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harapan itu mengemuka dalam acara penyerahan sertifikat hasil sertifikasi guru yang dilakukan Pemkab Klaten bekerja sama dengan Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS) di GOR Gelarsena Klaten, Kamis (30/12).

Acara itu dihadiri seribuan guru yang lolos sertifikasi, Bupati Sunarna, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sunardi beserta jajaran, Kepala BKD Purwanto AC, pelaksana dari UMS dan tamu undangan lain.

Ketua pelaksana sertifikasi dari UMS, Sofyan Anief menguraikan berdasarkan survei yang dilakukan secara nasional, kinerja guru yang telah lolos sertifikasi ternyata menurun 34%.

“Survei dilakukan terhadap lulusan sertifikasi tahun 2006, 2007 dan 2008 dengan sampel 15.000 guru se-Indonesia.”

Hal itu diakuinya memrihatinkan lantaran negara mengeluarkan Rp 26 triliun untuk membayar tunjangan sertifikasi. Karena itulah Sofyan berharap guru yang lolos sertifikasi tahun ini tetap mempertahankan kinerja, bahkan meningkatkan mereka.

Diungkapkan olehnya, lolos sertifikasi berarti guru telah diakui keprofesionalannya sehingga konsekuensinya kinerja harus dioptimalkan.
“Setelah lulus ujian sertifikasi, guru mendapar gelar prof di belakang namanya. Namun kepanjangannya bukan profesor tapi profesional,” candanya disambut tawa hadirin.

Sofyan menambahkan pihaknya juga telah berkomunikasi dengan para guru yang lolos sertifikasi untuk menyisihkan 20% dari tunjangan sertifikasi yang diperolehnya untuk pengembangan mutu dan profesionalime pendidikan.

rei