SOLOPOS.COM - Sejumlah pengusaha telur asin, pelajar, dan guru, di Kabupaten Sragen mengikuti sosialisasi metode pembuatan telur asin dengan metode manipulasi tekanan osmostis di SMAN 1 Plupuh akhir Agustus 2017. (Istimewa/Dokumentasi SMAN 1 Plupuh)

Kisah inspiratif guru SMAN 1 Plupuh mencitakan metode baru pembuatan telur asin.

Solopos.com, SRAGEN — Guru mata pelajaran Kimia SMAN 1 Plupuh, Sragen, Joko Susilo, 43, membuat sebuah terobosan metode atau cara pembuatan telur asin. Dengan metode itu, pembuatan telur asin hanya membutuhkan waktu satu jam, dan hasilnya tahan lama.

Promosi Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Bagikan 1.000 Paket Sembako di Bali

Metode tersebut juga diklaim sangat aplikatif, serta tepat guna bagi para pengusaha telur asin di Bumi Sukowati. Formula karya Joko Susilo belum lama ini berhasil menyabet juara utama lomba Krenova tingkat Jawa Tengah (Jateng). Lomba itu diikuti 168 peserta.

“Awalnya saya maju lomba Krenova Sragen menjadi juara harapan. Setelah itu saya ikut lomba yang sama tingkat Soloraya mewakili Sragen dan meraih juara. Kemudian dalam lomba Krenova Jateng saya juara utama,” ujar Joko, Sabtu (9/9/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Guru yang baru dua tahun mengajar di SMAN 1 Plupuh itu menjelaskan saat penilaian lomba Krenova tingkat Jateng, dia menjanjikan formula pembuatan telur asin selama tiga jam. Metodenya dengan memanipulasi tekanan osmotik.

Formula yang dia presentasikan diuji oleh 10 juri lomba Krenova Jateng. “Lombanya bulan Juni kemarin. Hadiah akan diberikan Pak Gubernur saat pameran karya ilmiah di Pekalongan,” sambung dia.

Guru pindahan dari SMKN 5 Solo tersebut menjelaskan pascalomba Krenova Jateng dia kembali menyempurnakan formula rumusannya. Alhasil Joko berhasil memangkas lagi waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan telur asin.

“Pada umumnya, cara konvensional pembuatan telur asin membutuhkan waktu 14 hari. Sehingga, bila ada pesanan dalam jumlah banyak tentu keteteran. Tapi dengan formula rumusan saya hanya butuh waktu satu jam,” tambah Joko.

Dia menyatakan formula pembuatan telur asin yang dia buat merupakan aplikasi dari science mapel Kimia kelas III SMA. “Cara kerja formula ini memanipulasi konsentrat, dan perubahan suhu. Ini science materi pelajaran,” tutur dia.

Telur asin yang dibuat dengan metode tersebut menurut Joko lebih masir, sehingga tahan lama. Bila telur asin yang dibuat dengan metode konvensional hanya bisa bertahan dua pekan, dengan metode Joko bisa bertahan lebih dari sebulan.

“Sistem kerjanya begini, saat manipulasi osmotik tersebut, memaksa kadar air di telur keluar. Secara bersamaan kadar garam dengan konsentrasi tinggi dimasukkan ke telur. Proses osmosis sekaligus masak. Bersamaan,” imbuh dia.

Telur asin yang dibuat dengan metode rumusan Joko lebih tahan lama karena kadar airnya relatif sedikit. Kadar air yang minim membuat mikroorganisme tidak cepat berkembang. “Jadi cocok untuk usaha telur asin,” tambah dia.

Kepala SMAN 1 Plupuh, Sukarno, mengatakan tekstur telur asin yang dibuat dengan manipulasi tekanan osmosis lebih bagus dari telur asin yang dibuat dengan metode konvensional. Sebab zat asin yang dimasukkan tersebar merata.

Dia mendukung keikutsertaan Joko dalam pameran karya ilmiah tingkat Jateng yang akan digelar pekan ini. ”Bila butuh biaya pun harus tetap maksimal. Jangan sampai memalukan karena membawa nama almamater,” seru dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya