SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi penganiayaan (JIBI/SOLOPOS/Dok)

WONOGIRI — Seorang siswa SD di wilayah Kecamatan Baturetno dianiaya seorang guru sebuah SMK di kecamatan yang sama. Diduga, guru tersebut tidak terima saat anaknya bercanda dengan korban dan pulang ke rumah dalam keadaan menangis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, siswa SD tersebut bernama Af, 10, yang masih berada di kelas IV SDN 3 Setrorejo, Baturetno. Sedangkan guru yang menganiaya itu bernama Ikhsan Azhari, 40, yang kesehariannya mengajar di SMK Pancasila 3 Baturetno.

Guru kelas Af, Maryanto, mengatakan kejadian itu bermula saat jam istirahat sekolah sekitar pukul 09.30 WIB, Sabtu (30/3/2013). Saat itu, Af bercanda dengan teman sekelasnya yang bernama Id yang merupakan anak dari Ikhsan.

“Menurut informasi yang saya dapat dari anak-anak, Id tiba-tiba pulang dan mengadu ke orangtuanya. Mendadak, Pak Ikhsan datang ke sekolah dan tanpa izin guru, langsung masuk ke dalam kelas,” katanya, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (2/4/2013).

Ia tidak mengetahui secara pasti tindakan kekerasan apa yang dilakukan Ikhsan terhadap Af. Sebab, saat itu, guru-guru dan kepala sekolah sedang berada di ruangan untuk mengerjakan tugas lainnya. “Kami baru tahu saat anak-anak melapor ke kami. Saat itu Af dalam keadaan ketakutan dan luka bengkak lebam di atas alis kanan. Kami lalu mengobati Af dan mengantar pulang ke rumah. Mungkin ia terluka karena dipukul dan terbentur meja. Itu pun saya dengar dari anak-anak yang melihatnya,” ujarnya

Ia menambahkan Af merupakan anak yatim yang hanya tinggal dengan ibunya, Tarmi, karena ayahnya sudah meninggal dunia. Menurutnya, Tarmi, masih menanti itikad baik dari Ikhsan. Namun, hingga Senin (1/3/2013), tidak ada permintaan maaf dari Ikhsan. Hal itu yang mendasari Tarmi melaporkannya ke pihak kepolisian setempat.

“Pak Kepala Sekolah sudah melaporkannya ke UPT Disdik Baturetno dan ke Kecamatan. Sebelumnya melapor ke polisi, orangtua Af juga sudah berkonsultasi ke sekolah dan Pak Kepala Sekolah juga mendukung,” ujarnya.

Kepala SMK Pancasila 3 Baturetno, Wakino, membenarkan ada seorang guru agama di sekolahnya bernama Ikhsan Azhari. Menurutnya, Ikhsan juga mengajar di sebuah Madrasah Aliyah (MA) swasta di Baturetno. Namun, ia belum mendapat laporan terkait penganiayaan itu.

Di sisi lain, Kepala UPT Disdik Baturetno, Dwi Martanto, membenarkan adanya kejadian itu. Ia pun telah mendapat laporan dari pihak sekolah Af.

Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Siswanto, menyatakan telah mendengar kabar tersebut dari Kepala UPT Disdik Baturetno.  Ia menyatakan siap mengawal dan memberikan keterangan apabila diperlukan pihak kepolisian terkait tugas dan kewajiban guru. Sebab, ia juga mendapat informasi jika masalah itu telah sampai ke kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya