SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Guru perintis yang dikirim ke Papua pada periode ini mencapai 64 orang.

Harianjogja.com, JOGJA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan melepas sebanyak 64 guru yang akan bertugas di delapan distrik, Kabupaten Puncak, Papua.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pengiriman para guru lulusan dari berbagai perguruan tinggi itu merupakan program pengiriman tenaga pengajar ke Papua yang diinisiasi Kelompok Kerja (Pokja) Papua UGM,” kata Pratikno di Yogyakarta, Minggu (24/5/2015).

Pada upacara pelepasan 64 guru ke Papua, dia mengatakan bahwa hal itu merupakan sebuah terobosan yang dilakukan UGM dalam pengiriman guru perintis ke Papua dan menjadikan pendidikan sebagai pilar penting.

Menurut dia, para guru perintis itu akan mengajar di daerah pedalaman Papua. Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi semangat anak-anak muda tersebut untuk mengabdi di daerah terpencil.

“Mereka akan masuk ke pedalaman, sungguh tidak mudah bagi anak muda, saya menghargai kesediaan anak muda untuk tinggal di Papua dalam rangka mengabdikan diri selama sekitar dua tahun,” kata mantan Rektor UGM itu.

Ia mengatakan bahwa peningkatan sumber daya manusia di Papua merupakan bagian penting dalam mendukung pusat pertumbuhan ekonomi Papua pada masa mendatang.

“Hal itu seiring dengan program pemerintahan Jokowi yang akan meningkatkan pembangunan infrastruktur di Papua,” katanya.

Mendikbud Anies Baswedan mengatakan bahwa pengiriman tenaga pengajar ke daerah pedalaman Papua yang dilakukan UGM melanjutkan tradisi yang pernah dilakukan UGM pada tahun 1952 yang dirintis Koesnadi Hardjasoemantri saat masih menjadi mahasiswa.

“Universitas Gadjah Mada (UGM) menginisiasi pengerahanan tenaga mahasiswa, yang pada waktu itu dilakukan mahasiwa. Dulu berangkat 10 orang, dan Koesnadi yang menjadi ketua dewan mahasiswa ditempatkan paling jauh di NTT dan membangun tradisi itu,” katanya.

Ia berharap para guru tidak hanya mengajar dan mendidik, tetapi juga bisa menginspirasi siswa di Papua.

“Setiap guru adalah pendidik, setiap pendidik adalah pemimpin, dan ciri pemimpin itu adalah kata-kata didengar dan perbuatannya ditiru,” katanya.

Upacara pelepasan 64 guru ke Papua itu dihadiri Rektor UGM Dwikorita Karnawati, Bupati Kabupaten Puncak Williem Wandik, dan Ketua Pokja Papua UGM Bambang Purwoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya