SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Solopos.com)–Mediasi antara wali murid korban penamparan guru kelas dengan pihak sekolah di SD Kebodalemlor 1, Kamis (24/11/2011), berujung damai.

Guru kelas, Sutarsih, yang diberitakan melakukan penamparan terhadap Yanuar Bahari, 8, siswa kelas tiga SD Kebondalemlor 1 akhirnya meminta maaf.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Permintaan maaf tersebut tertuang dalam surat perjanjian yang ditandatangani oleh Sutarsih dengan orangtua Yanu di atas materai. Salah satu poin yang tertuang dalam surat tersebut yakni Sutarsih mengakui bahwa perbuatan yang dilakukan terhadap Yanu sudah sepantasnya tidak dilakukan.

Akibat dari perbuatan tersebut Yanu menjadi tertekan dan ketakutan saat diminta kembali mengikuti pelajaran di sekolah. Selain itu, Sutarsih juga siap menerima sanksi dari dinas yang bersangkutan.

Pendatanganan surat di atas materai tersebut disaksikan langsung oleh kepala sekolah,  orangtua Yanu, Kepala Desa (Kades) Kebondalemlor, Ketua Komite, dan Pengawas TK/SD/SDLB.

Kades Kebondalemlor, Didik P Nugroho, saat ditemui wartawan usai mediasi menuturkan pihak sekolah berharap Yanu bisa segera kembali mengikuti pelajaran di sekolah tersebut.  “Mediasi berlangsung damai. Tidak ada adu argumentasi. Yanu diminta untuk segera kembali sekolah megingat dua pekan lagi sudah memasuki ujian semester,” ungkapnya.

Ditambahkannya, permasalahan tersebut sudah selesai setelah mediasi dan penandatanganan surat perjanjian.  “Yang jelas saya berharap anak mau sekolah tanpa tertekan. Selain itu, pihak keluarga juga tidak menerima tekanan dari pihak luar akibat permasalahan ini,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, dinas mewacanakan memutasi guru senior tersebut. Namun, wacana tersebut masih dipertimbangkan.Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Prambanan Sugiarto, mengungkapkan untuk melakukan wacana mutasi pihaknya masih menunggu hasil evaluasi.

Sementara itu, ayah Yanu, Hartono Triwarno, 33, saat dikonfirmasi di rumahnya, Dukuh Dengok Wetan, Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Klaten, mengungkapkan sejak Selasa lalu, Yanu telah dititipkan di SD Bugisan 2 yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. “Untuk kembali lagi ke sekolah itu terserah kepada anaknya. Namun, dia merasa sudah betah sekolah di Bugisan,” ungkapnya.

Ditambahkan Triwarno, pihaknya hanya berharap kasus seperti yang dialami Yanu tidak lagi terulang.

(m103)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya