SOLOPOS.COM - Ilustrasi PAUD (JIBI/Dok)

Guru Paud Sleman sampai saat ini belum menerima insentif yang sesuai dengan beban kerja.

Harianjogja.com, SLEMAN—Besaran dana insentif yang diterima pendidik atau guru Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) dinilai belum sebanding dengan pengajaran yang dilakukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Sleman, seorang guru yang mengajar minimal 16 jam per minggu hanya mendapat insentif Rp200.000 per bulan. Itupun diterima setiap enam bulan sekali dan diperoleh dengan syarat-syarat tertentu.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Sleman, Asnan Iswandi menjelaskan, guru yang berhak menerima dana insentif harus memiliki masa bakti minimal tiga tahun, serta yang bersangkutan juga harus pernah mengikuti diklat PAUD.

“Yang belum tiga tahun ya belum terima. Mereka enggak dapat gaji. Yang dapat pun juga harus memenuhi kuota,” kata Asnan saat ditemui Harianjogja.com dalam acara Musyawarah Wilayah (Muswil) II Himpaudi DIY di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Matematika, Sleman, Sabtu (11/3/2015).

Jumlah guru PAUD di Sleman mencapai 2.762 orang. Sedangkan kuota penerima gaji insentif 2014 lalu hanya 1.300 orang. Tahun ini direncanakan naik menjadi 1.400.

Ketua panitia Muswil Himpaudi DIY, Septiadi Purwandari mencatat, jumlah keseluruhan tenaga pendidik PAUD DIY mencapai 14.100 orang. Meski honor guru PAUD di daerah seperti tingkat RW atau dusun jauh dari UMR, namun pihaknya mengapresiasi guru PAUD yang tetap bersedia mengabdikan dirinya.

“Dari 14.100 guru PAUD, 2533 sudah S-1. Keistimewaan Himpaudi DIY itu 82% pendidiknya memiliki peningkatan kompetensi swadaya dalam bentuk diklat,” jelasnya.

Meski gaji jauh dari standar, anggota Himpaudi Sleman berupaya mengembangkan kegiatan PAUD hingga tingkat dasar seperti RW. Salah satu prestasi yang ditorehkan Himpaudi DIY saat ini yakni mampu membeli tanah berukuran 700 meter persegi di Dusun Klegen, Desa Trimulyo, Kecamatan Sleman dengan cara swadaya.

“Masing-masing guru infaq sampai terkumpul sekitar Rp750 juta dalam waktu setahun. Sekarang sudah berdiri bangunan dan pendapa yang nanti digunakan pusat sekretariat Himpaudi,” kata Septi.

Ia berharap agar guru PAUD tetap bertahan mendidik anak-anak usia dini meski mendapat imbalan yang sedikit.

“Pemerintah saya minta juga semakin memperhatikan guru PAUD karena mengajar anak-anak usia 0-6 tahun itu lebih sulit dibandingkan anak SD,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya