SOLOPOS.COM - Konferensi pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/2/2020), pascatragedi Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020). (Harian Jogja-Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, SLEMAN – Guru olahraga SMPN 1 Turi Sleman, DIY, ditetapkan sebagai tersangka Tragedi Sempor. Guru bernama Isfan Yoppy Andrian alias IYA diduga melalaikan tugas sebagai pembina pramuka.

IYA yang merupakan warga Caturharjo, Sleman, DIY, ditetapkan sebagai tersangka sejak Sabtu (22/2/2020). Dia juga telah ditahan di Polres Sleman akibat kegiatan susur Sungai Sempor yang memakan 10 korban jiwa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakapolda DIY, Brigjen Pol Karyoto, mengatakan, sebagai pembina pramuka IYA semestinya paham manajemen risiko. “Seharusnya kalau kegiatan pramuka itu ada manajemen risiko. Walaupun semuanya ini [hilangnya nyawa manusia] kita kembalikan ke Allah dan merupakan bencana,” katanya dalam konferensi pers di RS Bhayangkaya, Minggu (23/2/2020).

Hasil Survei: Soeharto Presiden Favorit Rakyat Indonesia

Saat ini polisi baru menetapkan IYA yang berstatus sebagai guru PNS sebagai tersangka. IYA dikenakan pasal 359 atau 360 KUHP dengan ancaman maksimal lima tahun penjara.

“Ia ditahan karena kelalaiannya yang notabene merupakan seorang dewan pembina pramuka. Pramuka adalah latihan dasar kepemimpinan dan di dalamnya diajarkan seperti pengetahuan SAR dan pertolongan pertama. Tentunya dia [dewan pembina] harus punya wawasan yang lebih paham jika dibandingkan yang lain atas manajemen bahaya,” sambung Karyoto.

Berdasarkan informasi yang diterima polisi, tidak ada izin ke pengelola Desa Wisata Lembah Sempor terkait kegiatan susur sungai yang diikuti 249 siswa SMPN 1 Turi Sleman. Padahal saat itu cuaca di lereng Merapi sedang mendung.

“Apalagi Turi dan Merapi jaraknya tidak terlalu jauh. Jika di sana [Merapi] hujan pasti akan meluncur ke bawah. Harusnya ada pertimbangan oleh pembina. Manajemen resiko harus ada. Alat pengamanan yang cukup juga harus ada,” sambung Karyoto.

Bukan Begal, Ini yang Paling Ditakuti Pengendara Mobil Zaman Dulu

Tersangka IYA diduga tidak memperkirakan bahaya yang ada di Sungai Sempor. Padahal, Sungai Sempor lebarnya sekitar 5-7 meter bahkan sampai 10 meter jika berada di tikungan. Kedalaman Kali Sempor juga bervariasi, mulai dari 50 cm.

Saat kejadian, kondisi di sekitar Kali Sempor gerimis. Ratusan siswa SMPN 1 Turi Sleman itu hanyut akibat arus deras Kali Sempor.

Kebanyakan korban yang meninggal adalah siswi mengenakan rok panjang. Padahal, pemakaian rok panjang tidak disarankan bagi yang ingin beraktivitas di perairan.

“Apalagi air hujan yang dari atas datang dengan limpahan air yang masif, kiri kanan banyak bebatuan. Korbannya kebanyakan adik adik SMPN 1 Turi yang wanita. Kemampuan respons ketika ada ancaman bahaya yang mereka miliki belum 100 persen,” tandas Karyoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya