SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi membaca Alquran. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Guru ngaji dinilai sangat penting dalam pendidikan, khususnya di usia dini. Namun kesejahteraannya sangat minim.

Solopos.com, BANJARSARI — Tingkat kesejahteraan pengajar di Taman Pendidikan Alquran (TPQ) di Solo masih jauh dari ideal. Pemkot Solo baru mengalokasikan dana Rp20.000 per bulan bagi guru TPQ di Kota Bengawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (14/6/2015), Pemkot Solo mengalokasikan dana Rp20.000 per bulan atau Rp240.000 per tahun bagi 1.500 pengajar TPQ di Solo. Jika dikalkulasi, anggaran total bagi guru ngaji sebesar Rp360 juta setahun. Jumlah ini jauh di bawah Kabupaten Sragen yang mengalokasikan dana hingga Rp2,7 miliar setahun.

Sekretaris Badan Koordinasi (Badko) TPQ Solo, Ahmad Arifin, tak menampik honor bagi guru ngaji masih pas-pasan. Baru dua tahun terakhir Pemkot memberi insentif Rp20.000 per bulan bagi para pengajar. Meski demikian, pihaknya tak terlalu menyoal hal tersebut karena rata-rata guru TPQ ikhlas menjalankan kerjanya.

“Dibilang problem ya problem, dibilang enggak ya enggak. TPQ lebih pada ikhlasnya,” ujar Ahmad saat ditemui wartawan di sela Gerakan Solo Mengaji dan Wakaf Alquran di Lapangan Kota Barat, Minggu.

Selain dana Pemkot Solo, Ahmad mengatakan sejumlah guru mendapat honor dari masjid atau TPQ setempat. Namun jumlahnya pun tak banyak, yaitu sekitar Rp25.000 per bulan. Pihaknya berharap ada perhatian tambahan dari Pemkot seiring peningkatan kinerja pengajar TPQ. “Kalau kerjanya sudah nyata, harapannya bisa mendapat penghargaan lebih untuk memacu lebih baik,” tutur dia.

Ahmad mengatakan seribuan guru ngaji masih aktif mengajar di 350 TPQ di Kota Bengawan. Di samping mengupayakan peningkatan kesejahteraan, Badko terus menghimpun Alquran untuk diwakafkan ke sejumlah TPQ. Ahmad menyebut Gerakan Solo Mengaji sejauh ini mampu menghimpun 800 mushaf Alquran dari berbagai pihak. “Tadi Pak Widyopramono (Jampidsus Kejagung RI) memberikan 200 Alquran. Nanti pembagiannya akan diatur per kecamatan.”

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, yang hadir dalam acara, mengatakan sudah berupaya memberi perhatian kepada TPQ secara bertahap. Dalam waktu dekat, pihaknya siap ikut mewakafkan Alquran kepada taman pengajian di Kota Bengawan. “Di APBD Perubahan akan dimasukkan, entah jumlahnya berapa. Yang jelas pemerintah juga bergerak,” ujarnya kepada Solopos.com.

Lebih jauh, Wali Kota mendorong pengurus TPQ intens menggandeng generasi muda untuk berkegiatan. Menurut Rudy, TPQ menjadi salah satu media untuk membangun moralitas anak bangsa. “Berantas korupsi pun menjadi gampang jika generasi muda memunyai moral yang baik,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya