SOLOPOS.COM - Webinar Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional dengan tema Pendidikan Inovatif, Panutan di Era Pemulihan digelar Solopos Media Group dengan menghadirkan sejumlah narasumber, Jumat (20/5/2022). (Tangkapan Layar Youtube)

Solopos.com, SOLO – Di era digital dan perubahan saat ini, guru dituntut untuk dapat mengikuti perubahan yang ada di dunia pendidikan.

Pemerintah pun kini telah memulai menerapkan pola baru di bidang Pendidikan, yakni dengan penerapan merdeka belajar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Guru diharapkan bisa melakukan pembelajaran yang berpihak kepada murid. Guru diharapkan bisa mengenal potensi muridnya dan bisa mengambangkan potensi tersebut untuk lebih baik lagi.

Salah satu potret guru yang telah menerapkan pola itu adalah seorang guru SD Negeri Pagowan 1 Pasru Jambe, Lumajang, Jawa Timur, Ribut Santoso, dalam berinteraksi dengan murid-muridnya.

Belum lama video Ribut saat berinteraksi dengan murid-muridnya menarik perhatian netizen.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing Pemuda, Telkom Perkuat Digitalisasi Pendidikan

Dalam video itu, Ribut terlihat duduk di belakang meja sambal membawa beberapa lembar kertas dikelilingi oleh murid-muridnya.

Kepada para muridnya dia menunjukkan soal yang sebelumnya dia berikan dan dijawab oleh murid-muridnya di lembar jawab. Soal yang diberikan Ribut kepada murid-muridnya kurang kebih adalah mengenai apa kewajiban seorang siswa atau murid.

Pertanyaan tersebut ternyata mendapatkan jawaban beragam dari muridnya. Bahkan beberapa di antaranya merupakan jawaban yang tidak terduga dan jauh dari harapan sang guru.

Dalam video itu Ribut sempat membimbing muridnya, jika jawaban yang benar dari pertanyaan yang diberikan, tugas seorang murid adalah belajar. Namun ternyata ada yang menjawab menyapu, kora-kora atau mencuci piring, bahkan ada yang menjawab tugas siswa adalah ngrasani tonggo atau membicarakan tetangga.

Baca Juga: Semangat Merdeka Belajar untuk Pemulihan Pendidikan Asia Pasifik

Pada video itu, Ribut pun berupaya untuk memberikan pemahaman kepada muridnya tentang jawaban yang semestinya dari soal itu kepada murid-muridnya.

Ribut menjelaskan, aksinya yang terekam dalam video tersebut merupakan kegiatannya sehari-hari di luar jam pelajaran. Itu dia lakukan sebagai upaya untuk berinteraksi dengan para muridnya.

“Itu kegiatan sehari-hari saya, ketika ada jawaban anak yang lucu saya video. Tapi itu saya lakukan di luar jam pelajaran. Itu murid kelas 2, kebetulan saya wali kelasnya,” kata dia dalam Webinar Spesial Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional dengan tema Pendidikan Inovatif, Panutan di Era Pemulihan, yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan disiarkan di Youtube Espos Live, Jumat (20/5/2022). Video-video tersebut kemudian dia jadikan konten Youtube.

Dia juga sedikit menceritakan tentang alasan membuat konten Youtube. Ternyata hal itu dia lakukan karena usaha sampingan guru honorer tersebut, yakni persewaan pakaian tari atau pakaian tradisional, macet selama pandemi.

Baca Juga: Merdeka Belajar Jalan Pemulihan Pendidikan dari Dampak Pandemi Covid-19

Untuk mendapatkan pemasukan lain, dia akhirnya membuat konten Youtube tersebut. Disebutkan dia sudah menjadi guru honorer selama 20 tahun. Dia memang tidak ingin menjadi PNS karena tidak ingin terikat dan tetap bisa menjalankan usahanya.

Di sisi lain, melalui video-video tersebut dia ingin melatih para siswanya untuk aktif menjawab setiap pertanyaan guru. Dia ingin anak didiknya menjadi lebih percaya diri dan semangat dalam belajar.

“Awalnya mereka juga malu-malu karena direkam. Tapi kini sudah terbiasa. Jadi saya sering memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar pelajaran di sekolah,” kata dia.

Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Praptono, dalam webinar tersebut menyampaikan dalam konsep merdeka belajar, yang saat ini digaungkan pemerintah, guru memang dituntut bisa melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid.

“Kata kunci dari merdeka belajar adalah guru Indonesia bisa melakukan pembelajaran yang berpihak pada mudrid,” kata dia.

i

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya