Manado–Sejumlah warga dan orang tua murid di Desa Molobog, Kabupaten Bolmong Timur, Sulawesi Utara (Sulut) terpaksa segel sekolah SD II setempat, setelah sejumlah guru dan kepala sekolah jarang masuk dan mengajar.

PromosiNusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

“Langkah menyegel sekolah sebagai tindak lanjut kekesalan warga, akibat ulah para guru yang tidak terpuji,” kata Kornelia Yakob, salah satu orang tua murid, di desa tersebut, Sabtu (6/6).

Sejumlah warga mendatangi sekolah dengan menyegel beberapa pintu masuk ruang kelas dan ruang guru, karena beberapa hari terakhir para murid kurang mendapatkan perhatian.

Padahal jumlah guru di SD II Molobog sebanyak delapan orang, sebagian besar berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan satu Guru Tidak Tetap (GTT).

Akibat tindakan warga itu, sebanyak 132 murid memilih libur satu hari sambil berharap mendapat perhatian serius semua pihak.

“Pemerintah daerah sebaiknya turun tangan untuk menindak tegas para guru, sehingga kegiatan pendidikan berjalan normal,” jelasnya.

Tindakan warga tersebut sudah mendapat restu Komite Sekolah, karena beberapa kali warga mempertanyakan persoalan itu, kurang mendapat respon positif para guru dan Kepala Sekolah.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD II Molobog, Adrian Pangumpia, menampik tudingan warga akibat guru jarang masuk sekolah, dengan alasan sebagian besar berdomisili diluar desa itu.

Tidak hadirnya sejumlah guru karena sebagian besar dari mereka mengambil  program kuliah di universitas terbuka, sehingga dalam seminggu ada beberapa guru  tidak mengajar.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi