SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Antara/Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SOLO -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan tegas akan mencopot guru ataupun kepala sekolah yang terbukti terpapar paham radikalisme.

Hal tersebut disampaikan di hadapan seluruh kepala sekolah SMAN/SMKN/SLBN se-Jateng. Ganjar Pranowo pun mengimbau agar mereka untuk tetap mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, dan UUD 1945.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Viral Surat Edaran Bebas Kucing di Kampus, Begini Penjelasan ITS

"Bapak ibu yang tidak setuju Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan NKRI boleh mengundurkan diri dari kepala sekolah, atau boleh angkat tangan hari ini. silakan, ada? Enggak apa-apa. Berarti sepakat semua ya, setuju semua ya?" kata Ganjar di video yang diunggah oleh pengelola akun Instagram @ganjar_pranowo, Jumat (28/2/2020).

"Setuju," jawab para kepala sekolah.

"Saya sampaikan jadi kalau saya nemu kayak begitu, kalau saya mencopot panjenengan [Anda], enggak apa-apa, kalau saya menemukan itu," tandas Ganjar Pranowo.

Pasalnya, saat ini guru menjadi sasaran paham radikalisme oleh pihak tak bertanggung jawab. Bahkan, politikus PDI Perjuangan pernah menemukan tujuh kepala sekolah SMA/SMK/SLB negeri di Jateng yang terindikasi terpapar radikalisme.

Remaja Surabaya Tepergok Intip Emak-Emak Mandi, Koleksi Videonya Terbongkar

"Sekarang masih kami bina untuk kembali ke jalan yang benar. Kalau tidak mau, ya diambil tindakan tegas," katanya di Salatiga, sebagaimana diinformasikan Bisnis.com, Sabtu (14/9/2019).

Pada acara tersebut, seluruh kepala sekolah SMAN/SMKN/SLBN/ menandatangani Pakta Integritas untuk selalu mencintai NKRI dan tidak berafiliasi atau bergabung dengan organisasi yang bertentangan Pancasila.

Cara Mengonsumsi Buah yang Benar Agar Manfaatnya Tak Hilang

"Kalau ngibarin bendara Merah Putih aja lah, kesetiaan kita sesuai dengan sumpah janji Anda pada bangsa dan negara. Lah guru itu kalau bagi orang Jawa digugu lan dituru. Maka kalau Anda digugu lan ditiru, murid semua pada percaya. Maka Anda itu mudah jadi sasaran kelompok-kelompok itu. Seluruh kepala sekolah tanda tangani Pakta Integritas cinta NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan tidak bergabung dengan dengan kelompok yang bertentangan dengan ideologi Pancasila," tandas orang nomor satu di Jateng ini.

Dalam persoalan ini, Ganjar Pranowo juga pernah mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif memantau radikalisme. Jika ada yang mencurigakan soal penyebaran paham radikal, masyarakat diminta untuk melapor ke pihak berwajib agar segera ditindaklanjuti.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Ganjar Pranowo (@ganjar_pranowo) on

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya