SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL-Dinas Pendidikan Bantul membantah sejumlah sekolah menelantarkan peserta didiknya menyusul adanya studi banding yang dilakukan puluhan guru di Kecamatan Pleret dan Banguntapan beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Dasar Bantul Slamet Pamuji mengatakan, dirinya sudah menyelidiki dan melakukan verifikasi ke lapangan ihawal plesir puluhan guru ke Lombok Nusa Tenggara Barat pada 27 Mei-1 Juni lalu itu. Hasilnya kata dia, benar bahwa puluhan guru tersebut melakukan studi banding ke sebuah SD di Lombok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia membantah kegiatan itu sebagai acara piknik para guru. “Itu studi banding, mereka melakukan kunjungan ke sebuah SD di Lombok untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan,” terang Slamet Pamuji, Jumat (6/6/2014).

Ihwal murid yang mereka tinggalkan, menurut Slamet, tetap mendapat pelajaran seperti biasanya. Sebab guru yang berangkatan tersebut digantikan oleh guru lainnya yang tidak ikut kegiatan.

Prosedur pergantian pengajar menurutnya sudah lazim dilakukan bila seorang guru mempunyai kegiatan sehingga harus meninggalkan jam pelajaran.

“Apalagi kan yang berangkat dari satu sekolah cuma satu atau dua guru. Biasanya di sekolah itu sudah ada program pelajaran yang akan disampaikan ke murid. Saat guru yang bersangkutan digantikan dengan guru lainnya, mereka sudah tahu akan menyampaikan materi apa,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya