SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan mengambil sampel cairan hidung siswa saat rapid test antigen di SMPN 2 Sukoharjo, Rabu (27/10/2021). (Istimewa/Humas Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah guru dan siswa yang tengah melaksanakan pembelajaran tatap muka atau PTM di sekolah wilayah Sukoharjo menjalani tes swab antigen secara acak. Langkah ini bagian dari upaya mitigasi atau pencegahan klaster Covid-19 di lingkungan sekolah.

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo menggelar rapid test antigen secara acak di SMPN 2 Sukoharjo dan SMPN 1 Bendosari, Rabu (27/10/2021). Kegiatan itu dipantau langsung unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sukoharjo yang mendatangi lokasi sekolah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan tes antigen secara acak terhadap guru dan siswa dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di sekolah. Apabila ada guru atau siswa yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test antigen langsung ditindaklanjuti dengan uji swab PCR dan isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga: Warga Sukoharjo Belum Dapat Vaksinasi Covid-19? Cek Jadwalnya di Sini

Ekspedisi Mudik 2024

“Beberapa daerah di Soloraya sudah muncul klaster PTM di sekolah. Kami antisipasi dengan melaksanakan tes antigen sebagai upaya deteksi dini apakah terpapar virus atau tidak selama PTM,” kata Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Rabu.

Bupati menyebut pelaksanaan PTM di sekolah telah berjalan sekitar sebulan seiring turunnya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sekolah wajib memenuhi persyaratan pelaksanaan PTM seperti mempersiapkan infrastruktur protokol kesehatan, persetujuan orang tua/wali murid hingga vaksinasi Covid-19.

Pengurus sekolah diminta memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan di sekolah. Mulai dari siswa tiba di pintu gerbang, masuk ke ruang kelas hingga pulang sekolah.

Baca Juga: Hii, Ada Makam Misterius di Trotoar Jalan Solo Baru Sukoharjo

Pelajar Sudah Divaksin

“Hampir seluruh pelajar jenjang SMP dan SMA telah disuntik vaksin. Mereka ikut vaksinasi dengan sasaran warga berusia di atas 12 tahun di gerai dan sentra vaksinasi yang tersebar di sejumlah lokasi,” ujarnya.

Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo terus mengevaluasi pelaksanaan PTM di sekolah. Kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah bisa kembali normal dengan syarat status PPKM turun ke level 1.

Namun demikian, Bupati kembali mengingatkan agar para tenaga pengajar, karyawan, dan siswa memperketat penerapan protokol kesehatan demi memutus mata rantai penularan Covid-19.

Baca Juga: CFD Belum Dibuka, Alun-Alun Sukoharjo Ramai Pedagang pada Akhir Pekan

Kepala SMPN 2 Sukoharjo, Sriyono, mengatakan ada 10 guru dan 40 siswa peserta PTM yang diambil sampel cairan hidung saat tes swab antigen. Sriyono melaporkan hasil PTM termasuk kondisi kesehatan siswa ke Disdikbud Sukoharjo setiap hari.

Dalam laporan tersebut juga dipaparkan secara detail jumlah siswa yang tak masuk sekolah karena sakit. Selama ini, lanjut Sriyono, jumlah siswa yang mengikuti PTM masih dibatasi untuk mencegah penularan virus di sekolah.

“Alhamdulillah, guru dan siswa yang mengikuti rapid test antigen hasilnya nonreaktif. Penerapan protokol kesehatan benar-benar diawasi di area sekolah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya