SOLOPOS.COM - Prof. Engkus Kuswarno. (unpad.ac.id)

Solopos.com, SEMARANG – Sikap arogan Rektor Universitas Negeri Semarang Prof. Fathur Rokhman yang memberhentikan Sucipto Hadi Purnomo dari jabatan dosen mengundang reaksi sejumlah akademisi. Tak terkecuali dari luar Unnes.

Adalah guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Prof. Engkus Kuswarno salah satunya. Pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Unpad itu menilai keputusan Fathur tidak fair.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Seharusnya, biar fair atau adil, Prof. Fathur juga harus mundur dari jabatan rektor. Kan dia juga tengah diperiksa atas kasus plagiarisme. Jadi sama-sama diperiksa, seharusnya sama-sama nonaktif. Itu baru adil,” tutur Engkus saat dihubungi Solopos.com, Senin (24/2/2020).

Konser Musik Didi Kempot di Blora Dijamin Tanpa Miras & Sajam

Ekspedisi Mudik 2024

Engkus mengaku mengetahui permasalahan yang membuat Sucipto dinonaktifkan sebagai staf pengajar Unnes. Ia dituduh melakukan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui unggahan di media sosial (medsos), Facebook.

“Penghasilan anak-anak saya menurun drastis pada lebaran kali ini. Apakah ini efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?” tulis Sucipto dalam akun Facebook miliknya, 10 Juni 2019.

Tidak Terkesan Menghina

Engkus menilai apa yang diunggah Sucipto itu tidak memiliki kesan menghina kepala negara. “Kalau ditinjau dari segi akademis, unggahan Sucipto itu tidak ada unsur penghinaannya. Itu hanya satir. Apalagi dia kan membandingkan seorang ayah yang melihat penghasilan anaknya di Lebaran turun dengan seorang kakek yang bermain dengan cucu. Letak kesalahannya di mana?” tutur Engkus.

Engkus pun menilai penonaktifan Sucipto lebih dikarenakan kasus plagiat yang saat ini tengah mengusik Rektor Unnes. Sucipto merupakan  anggota tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang selama ini gencar mengungkap kasus plagiat maupun penyimpangan di dunia akademis. Selain itu, Sucipto juga menjadi saksi dari kepolisian untuk kasus terkait.

Ganjar Pranowo Ditempatkan Indo Barometer di Urutan ke-4 Capres 2024

“Tapi dalihnya kan karena Sucipto lagi dalam pemeriksaan atas kasus dugaan ujaran kebencian di Facebook. Kalau baru diperiksa saja dinonaktifkan, harusnya rektornya juga dong. Kan sama-sama sedang dalam pemeriksaan,” tegas Engkus.

Fathur saat ini memang tengah diusik kasus plagiat yang diduga dilakukannya saat menempuh program doktor di UGM. Pihak UGM kabarnya sudah melakukan investigasi terkait kasus ini dan tinggal mengumumkan hasilnya.

“Belum [mengumumkan], masih menunggu keputusan rektor [UGM, Prof. Panut Mulyono],” terang Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, kepada Semarangpos.com, Senin petang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya