SOLOPOS.COM - Lesti Kejora. (Instagram/@lestykejora)

Solopos.com, SOLO-Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama memberikan penjelasan seputar kemungkinan kerongkongan bergeser seperti kabar yang berembus terkait kondisi  Lesti Kejora. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Menurut seorang informan anonim, Akibat menerima KDRT dari suaminya, Lesti mengalami cedera serius terutama di bagian leher dan bagian kerongkongannya bergeser.  Sebelumnya, Lesti melaporkan Rizky ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan KDRT UU No.23 Tahun 2004. Berdasarkan informasi, Rizky diduga melakukan KDRT pada Lesri sebanyak dua kali pada Rabu (28/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Guru Besar FKUI pun menjawab tentang kemungkinan kerongkongan seseorang dapat bergeser seperti kabar yang diembuskan sumber anonim terkait kondisi terkini Lesti Kejora.  “Tidak jelas maksudnya bergeser itu apa. Kerongkongan tidak bisa dislokasi,” kata Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu melalui pesan elektroniknya seperti dikutip dari Antara pada Minggu (2/10/2022).

Baca Juga: 5 Langkah yang Harus Dilakukan Para Korban KDRT seperti Lesti Kejora

Hal ini berbeda dengan bagian tubuh lain semisal lutut atau bahu yang memiliki kemungkinan bergeser atau dislokasi.  Menurut Mayo Clinic, dislokasi adalah cedera di mana tulang berpindah dari posisi normalnya. Penyebabnya biasanya trauma akibat jatuh, kecelakaan mobil, atau tabrakan saat kontak atau olahraga kecepatan tinggi.

Di antara bagian tubuh yang dapat mengalami dislokasi, lutut salah satunya. WebMD mencatat, kondisi ini dapat terjadi sebagai akibat dari trauma serius seperti kecelakaan mobil yang menyebabkan lutut terbentur permukaan keras misalnya dasbor atau kekuatan pukulannya mungkin cukup kuat untuk membuat lutut bergeser.

Baca Juga: Polisi Ungkap Penyebab Rizky Billar Lakukan KDRT terhadap Lesti Kejora

Penyebab lain yakni cedera olahraga misalnya akibat seseorang bertabrakan dengan kekuatan besar dengan pemain lain atau dengan tanah saat lutut ditekuk.

Selain itu, terjatuh keras dengan posisi lutut menyentuh tanah atau permukaan juga dapat menjadi penyebab.

Baca Juga: Ini Ramalan Mbak You soal Rumah Tangga Rizky Billar dan Lesti Kejora

Sementara mengenai kerongkongan mengalami dislokasi, seperti yang diungkapkan Prof Tjandra yang pernah menjabat sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, ini tidak dapat terjadi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya