SOLOPOS.COM - Master trainer PAUD tingkat nasional, Galuh Murya Widawati (tengah) menyampaikan materi dalam acara Seminar Dahsyat Solopos Ceria bertema “Cara Mendidik Kreatif Anak Usia Dini” di Graha Soloraya, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/5/2014). (Eni Widiastuti/JIBI/Solopos)

Guru berprestasi ini atas nama Galuh Murya Widawati, tokoh PAUD asal Solo.

Solopos.com, SOLO – Tokoh bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) asal Solo, Galuh Murya Widawati, mendapat dua penghargaan dalam momentum Hari Guru Nasional (HGN) 2015 yang jatuh Rabu (25/11/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada Selasa (24/11/2015), wanita yang akrab disapa Bunda Galuh ini adalah satu dari 41 penerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat puncak peringatan HGN di Jakarta, sebagai juara dalam Lomba Apresiasi Pamong Belajar Berprestasi 2015.

Sementara pada Rabu kemarin, Penilik PAUD Kecamatan Serengan dan Kecamatan Laweyan ini, mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai Insan Pendidikan Berprestasi Nasional 2015 di Semarang.

Saat dimintai konfirmasi, Rabu, Galuh membenarkan hal itu. “Penghargaan dari Presiden saya terima di Jakarta, Selasa, sementara penghargaan dari Gubernur saya terima di Semarang hari ini [kemarin],” ungkap Galuh melalui sambungan telepon.

Menerima dua penghargaan di saat peringatan Hari Guru Nasional tersebut, Galuh menilai menjadi amanah baginya untuk terus berjuang meningkatkan kualitas pendidikan di bidang PAUD.

“Sebenarnya saya merasa masih belum layak mendapatkan penghargaan ini. Sebab apa yang saya lakukan sebenarnya belum apa-apa. Di bidang PAUD khususnya, masih banyak hal yang harus dibenahi, masih banyak yang harus diperjuangkan, masih banyak hal yang ingin saya lakukan,” ujarnya.

Galuh menyatakan sejak terjun ke dunia PAUD di Kota Solo 2004 silam, dirinya melihat kondisi dan perkembangan PAUD dari waktu ke waktu. Dari situlah dia menilai beberapa hal yang harus dibenahi, antara lain dari penyelenggaraan pendidikannya, teknis pembelajaranny, potensi guru-gurunya, termasuk kurikulumnya.

Pembenahan tersebut menurutnya penting, karena PAUD juga mengambil peranan penting untuk berkembangan karakter anak-anak yang kelak akan menjadi tokoh-tokoh di Indonesia. Guru, lanjutnya, memegang peran penting juga. Sebagai guru, tidak sekadar mendidik, tapi juga menyiapkan masa depan bangsa.

“Kalau sistem pembelajarannya asal, yang dihasilkan juga asal, nah bangsa kita ini juga akan menjadi bangsa yang asal-asalan,” tandas wanita yang sejak 2008 ditunjuk sebagai assesor oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non-Formal (BAN PNF) ini.

Galuh menambahkan keberadaan PAUD saat ini, semestinya bisa menjadi rumah kedua bagi anak setelah keluarga. Namun menurutnya kondisi rata-rata PAUD saat ini masih belum menyenangkan bagi anak-anak.

“Jadi memang harus ada pembenahan, agar PAUD bisa menjadi rumah kedua yang benar-benar dirasa menyenangkan bagi anak-anak,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya