SOLOPOS.COM - Rica-rica menthok Pak Yho di Kartasura. (Solopos/Indah Septiyaning W)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kuliner berupa rica-rica menthok mungkin kurang akrab dengan masyarakat. Tidak banyak orang yang menjual olahan unggas tersebut. Sebab, biasanya yang dimasak menjadi rica-rica adalah daging ayam.

Itulah sebabnya rica-rica menthok yang dijajakan Pak Yho di timur Benteng Keraton Kartasura, Sukoharjo, ramai pengunjung. Warung rica-rica menthok Pak Yho yang diberi nama Sri Rejeki selalu dipadati pembeli, apalagi di waktu makan siang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warung rica-rica menthok tersebut telah dirintis sejak 10 tahun lalu. Sebelumnya, Pak Yho berjualan soto di warung sederhana itu.

"Sebelumnya saya jualan soto, kemudian mencoba jualan rica-rica menthok dan alhamdulillah malah laris manis," katanya ketika berbincang dengan Solopos.com, Selasa (14/1/2020).

Ada dua jenis menu rica-rica menthok atau entok dalam bahasa Indonesia yang disediakan di warung makan Pak Yho. Yakni rica-rica menthok basah dan goreng.

Seporsi rica-rica menthok komplet nasi plus dan minum baik es teh, es jeruk maupun minuman teh dan jeruk panas bisa dinikmati dengan mahar Rp30.000.

Warung rica-rica menthok Pak Yho berlokasi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Warung ini buka selama empat jam mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB setiap hari.

Meski buka siang hari, rica-rica menthok ini selalu habis dalam kurun waktu tiga sampai empat jam.

"Kebanyakan pembeli dari Kota Solo sampai daerah lain di luar Kartasura. Mereka datang rata-rata sudah menjadi langganan di sini," katanya.

Dalam sehari, Pak Yho mampu menjual rica-rica dari 10 ekor menthok. Seekor menthok cukup untuk menyajikan 15 porsi rica-rica.

Bukan cuma lezat, rica-rica menthok yang kaya bumbu dan rempah-rempah dipercaya memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Salah satunya meningkatkan stamina dan meredakan masuk angin.

"Rica-rica menthok ini saya masak dengan bumbu rempah-rempah dan dimasak secara tradisional menggunakan kayu bakar. Ini yang membuat rasanya berbeda dan tidak amis," tuturnya.

Salah satu pembeli dari Solo, Hanggo, mengaku sudah menjadi langganan rica-rica menthok Pak Yho. Dari segi bumbu, dia mengatakan rica-rica menthok Pak Yho berbeda dengan yang lain.

"Bumbu rempahnya banyak sekali. Jadi terasa sekali bikin hangat di badan," terang Hanggo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya