SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul tak mampu mendatangkan pawang Badui untuk mengatasi serangan kera ekor panjang yang terus meluas.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Gunungkidul, Anik Indarwati kepada Harian Jogja, Rabu (13/7) menyatakan, minimnya anggaran membuat pihaknya tak mampu mengurangi populasi kera ekor panjang  dengan mendatangkan pawang Badui atau perusahaan resmi yang menangani satwa. Ia juga enggan menyebutkan besaran dana yang dibutuhkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami belum ada anggaran untuk itu [mendatangkan pawang Badui],” ujar Anik.

Serangan kera ekor panjang di Gunungkidul terus meluas. Setelah Kecamatan Tepus, Saptosari, Paliyan, Ponjong dan Semin kini merambah ke Wonosari. Bahkan sejumlah petani Dusun Kamal, Desa Wunung, Wonosari merugi lantaran tanaman palawija mereka dimakan kera ekor panjang.

Menurut Anik, saat ini telah melakukan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melakukan pengurangan terhadap populasi kera ekor panjang.

Terkait hal itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II, BKSDA Propinsi DIY, Sartana menyatakan pihaknya belum akan melakukan pengurangan populasi kera ekor panjang sebelum mendapat laporan resmi dari pihak kecamatan maupun desa di Gunungkidul. Selain itu, permohonan resmi juga belum diajukan oleh Dishutbun Gunungkidul untuk mengatasi persoalan kera tersebut.(Harian Jogja/Sunartono)

Foto Kera Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya