SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gunung Slamet saat berstatus siaga pada 2006. (Ilustrasi/Dok/JIBI)

Solopos.com, PEKALONGAN — Aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang berada di perbatasan Pemalang dan Purbalingga, Jawa Tengah, sudah mereda pada Selasa (11/3/2014) pagi.

Hal itu diungkapkan Ketua Pos Pengamatan Gunung Slamet dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sudrajat, saat dihubungi Antara dari Pekalongan, Selasa. “Pada Selasa pagi menjelang siang ini, kondisi Gunung Slamet relatif reda,” katanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Puncak Gunung Slamet yang pada Senin (10/3/2014) malam yang mengeluarkan asap hitam, menurut dia, saat ini mengeluarkan asap putih. “Suara gemuruh dari puncak gunung yang sebelumnya sempat terdengar oleh warga sekitar kini sudah tidak terdengar lagi,” katanya.

Ia mengatakan, dalam sepuluh hari terakhir aktivitas Gunung Slamet meningkat dan mengalami gempa sampai ratusan kali. Menurut dia, akibat peningkatan gempa tersebut sejak Senin pukul 21.00 WIB status Gunung Slamet ditingkatkan dari normal menjadi waspada.

“Kami juga telah merekomendasikan pada masyarakat atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah Gunung Slamet dan tidak ada kegiatan pendakian,” katanya.

Kepala Seksi Kedaruratan Dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pemalang Tri Wahyuni mengatakan pemerintah terus berkoordinasi dengan petugas Pos Pengamat Gunung Slamet Desa Gambuhan untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas Gunung Slamet.

“Kami juga mempersiapkan seluruh tim reaksi cepat, dapur umur, tenda, dan logistik serta jalur evakuasi melalui tujuh desa seperti Clekatakan, Gunungsari, Batursari, Siremeng, Gambuhan, serta Pulosari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya