SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pemalang–Gunung Slamet di Jawa Tengah saat ini tertutup bagi pendaki karena aktivitasnya belum normal, kata Kepala Pos Pengamat Gunung Slamet, Sukedi, Jumat.

“Biasanya menjelang peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia seperti sekarang banyak pendaki merayakannya di puncak Gunung Slamet,” katanya di Desa Gambutan, Kabupaten Pemalang, Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengatakan larangan pendakian belum dicabut karena aktivitas gunung itu belum normal, dan semua jalur pendakian masih ditutup untuk umum.

Menurut dia, meski status aktivitas vulkanik Gunung Slamet menurun dari siaga menjadi waspada, bukan berarti telah aman untuk didaki, karena gempa tremor dari perut gunung masih sering terjadi.

“Meskipun, skala gempanya kecil dibandingkan tiga bulan sebelumnya,” katanya.

Sekitar dua pekan lalu, kata dia, Gunung Slamet mengeluarkan dentuman keras selama tiga hari berturut-turut. “Itu menandakan aktivitas gunung masih berlangsung, meski dengan intensitas yang sudah mengecil,” katanya.

Sukedi menyebutkan jumlah pendaki yang mengajukan izin untuk melakukan pendakian guna merayakan HUT ke-64 Kemerdekaan RI di puncak gunung ini cukup banyak, tetapi pihaknya menolak memberikan rekomendasi karena aktivitas Gunung Slamet masih tergolong tinggi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung juga belum mengeluarkan rekomendasi dibukanya jalur pendakian Gunung Slamet.

“Untuk mengantisipasi masuknya pendaki ke Gunung Slamet, kami sudah berkoordinasi dengan para petugas yang berjaga di setiap jalur pendakian,” katanya.

Menurut dia, ada empat jalur pendakian ke puncak Gunung Slamet yakni jalur Bambangan di Purbalingga, jalur Kaliwadas Brebes, jalur Baturraden di Banyumas dan jalur Guci di Kabupaten Tegal.

Kepala Kantor Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kabupaten Tegal, Bambang Puji Waluyo mengatakan sesuai kesepakatan dengan petugas pengamat Gunung Slamet,  pendakian ke gunung ini masih tertutup.

“Penutupan jalur pendakian ke Gunung Slamet sebagai bentuk antisipasi kemungkinan jatuhnya korban jiwa, mengingat status gunung ini masih waspada,” katanya.
Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya