SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Letusan lava pijar Gunung Slamet terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (17/9/2014) malam. Setelah empat hari terakhir menurun aktivitas vulkanisnya, Gunung Slamet kembali mengeluarkan letusan yang disertai lava pijar dan menyebabkan hujan abu di wilayah Kabupaten Banyumas. (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Lava pijar Gunung Slamet, Rabu (17/9/2014) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO—Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono mengatakan radius bahaya Gunung Slamet, Jawa Tengah, masih sejauh empat kilometer meskipun dalam beberapa hari terakhir tidak teramati melontarkan lava pijar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hingga saat ini, status Gunung Slamet masih tetap siaga, sehingga masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak. Bagi masyarakat yang bermukim di luar radius bahaya tersebut, agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa,” katanya seperti dikutip Antara, Rabu (24/9/2014).

Menurut dia, hingga saat ini aktivitas kegempaan Gunung Slamet masih tinggi meskipun secara visual hanya teramati embusan asap putih setinggi 50-300 meter dari puncak.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hal itu diketahui berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang.

Dalam pengamatan yang dilakukan pada hari Selasa (23/9/2014), pukul 18.00-00.00 WIB, secara visual Gunung Slamet tertutup kabut, sedangkan secara seismik terekam enam kali gempa tremor harmonik dan 75 kali gempa embusan.

Sementara pada Rabu (24/9/2014), pukul 00.00-06.00 WIB, secara visual Gunung Slamet teramati mengembuskan asap putih sedang setinggi 50-100 meter dari puncak, sedangkan secara seismik terekam satu kali gempa tremor harmonik dan 67 kali gempa embusan.

“Saat dilakukan pengamatan pada pukul 06.00-12.00 WIB, teramati asap putih tipis hingga tebal setinggi 50-300 meter condong ke barat, sedangkan secara seismik terekam 86 kali gempa embusan, satu kali tremor harmonik, serta dua kali gempa tremor, yakni pada pukul 07.40-08.09 WIB dan 09.05-09.23 WIB. Semoga aktivitasnya menurun,” kata pria yang akrab disapa Mbah Rono itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya