SOLOPOS.COM - Kepulan asap menyerupai cincin terlihat dari Gunung Slamet yang terpantau dari Desa Gunungsari, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Kamis (11/9/2014) sekitar pukul 11.00 WIB. (JIBI/Solopos/Adhi S)

Solopos.com, PURWOKERTO–Aktivitas Gunung Slamet semakin meningkat sejak Kamis (11/9/2014). Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan aktivitas Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, cenderung meningkat.

“Meskipun aktivitasnya cenderung meningkat dari jumlah letusan dan energi kegempaan, status Gunung Slamet tetap Siaga atau level III,” katanya saat dihubungi Kantor Berita Antara, dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat tetap tidak boleh beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet.

Selain itu, lanjut dia, masyarakat yang berada di luar radius 4 kilometer agar tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa meskipun sering terdengar erupsi Gunung Slamet berupa suara dentuman serta gemuruh serta lontaran material.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa berdasarkan data pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Kamis (11/9), pukul 06.00-12.00 WIB, secara visual Gunung Slamet terhalang kabut.

“Saat cerah, teramati sembilan kali erupsi abu tebal berwarna hitam kecokelatan setinggi 500-1.000 meter dan lima kali lontaran material atau lava pijar setinggi 100-700 meter dengan jarak luncur sekitar 1.300 meter sehingga membakar kawasan hutan semak belukar di sebelah timur. Lontaran lava pijar ini merupakan letusan atau erupsi tipe strombolian,” katanya.

Selama periode pengamatan tersebut, kata dia, terdengar enam kali suara gemuruh dan sembilan kali suara dentuman sedang hingga kuat.

Sementara dari sisi kegempaan, lanjut dia, terekam 12 kali gempa letusan, 101 kali gempa embusan, dan satu kali tremor harmonik.

“Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya