SOLOPOS.COM - Ilustrasi semburan awan panas erupsi Gunung Sinabung Sumatra Utara (JIBI/Solopos/Antara/Irsan Mulyadi)

Solopos.com, MEDAN — Erupsi Gunung Sinabung di Sumatra Utara mulai memakan korban sambaran awan panas. Sebanyak 14 warga dilaporkan tewas, 3 lainnya terluka serius sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Salah seorang korban sempat dikabarkan sebagai reporter TV One.

Biro TV One Medan pun mengklarifikasi bahwa Rizal Sahputra yang turut tewas dalam insiden sambaran awan panas Gunung Sinabung, Sabtu (1/2/2014), tidak lagi tercatat sebaga reporter stasiun televisi nasional itu. Kepala Biro TV One Medan Linova Rifianty yang dihubungi Sabtu malam mengatakan Rizal Sahputra telah lama keluar dari perusahaan pers tersebut.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Sudah tidak lagi [menjadi reporter TV One] sejak tahun 2011,” katanya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho yang kali pertama mengungkap identitas salah seorang korban tewas itu juga kemudian meralat keterangannya. Menurut Sutopo, Rizal Sahputra bukan lagi berstatus reporter TV One karena sudah pindah ke media cetak di Medan, yakni Jurnal Sumut.

Pihaknya mengungkapkan permohonan maaf atas kekhilafan atau kesalahan identifikasi petugas terhadap identitas korban. Lebih lanjut ia memerinci 11 nama di antara 14 korban tewas akibat sambaran awan panas Sinabung. Mereka adalah Alexander Sembiring (pelajar), Daud Surbakti (pelajar), Dipa Nusantara (pelajar), David (pelajar), Mahal Sembiring (guru honorer SD Desa Gurukinayan), Teken Sembiring, dan Santun Siregar (mahasiswa),Vitriani Boru Napitupulu, Asran Lubis, Marudut Barisan Sihite (mahasiswa), dan Rizal Sahputra yang merupakan wartawan Jurnal Sumut.

Adapun korban luka-luka akibat awan panas adalah Sehat Sembiring, 48, dan anaknya Surya Sembiring, 21, warga Kabanjahe yang akan ziarah ke Desa Suka Meriah di 2,7 km dari kawah Gunung Sinabung. Satu korban cedera lainnya adalah Doni Milala, 60, warga Desa Sukameriah yang sedang menengok kondisi rumahnya setelah ditinggal mengungsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya