SOLOPOS.COM - Ibu Negara Ani Yudhoyono (tengah) bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (keempat dari kiri) didampingi Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho (kelima dari kanan) dan para menteri berbincang dengan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, di lokasi pengungsian Masjid Agung, Kabanjahe, Karo, Sumut, Kamis (23/1/2014). (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, KABANJAHE — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat terbatas membahas opsi penanganan menyeluruh dampak erupsi Gunung Sinabung di Kabanjahe, Sumatra Utara, Kamis (23/1/2014) malam. Malam itu, Kepala Negara bersama rombongan menginap di lokasi pengungsian korban meletusnya Gunung sinabung.

Rapat terbatas itu antara lain diikuti oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, dan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. Tampak pula Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufrie, Menteri Pertanian Suswono, Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho, dan Bupati Karo Karo Surbakti.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya Presiden menyoroti empat hal terkait penanganan pengungsi bencana alam letusan Gunung Sinabung. Empat hal tersebut adalah, pertama, perlunya memastikan pengelolaan dilakukan dengan benar dan mencegah terjadinya korban jiwa. Kedua, fasilitas dasar untuk pengungsi harus utamakan. Ketiga, terkait sektor pertanian dan mata pencaharian penduduk yang rusak akibat erupsi, dan, keempat, proses relokasi.

Presiden Yudhoyono bersama rombongan dalam kesempatan itu menginap di lokasi pengungsian. Terkait lokasinya menginap, Presiden SBY sempat meminta sebagian wartawan meluruskan informasi yang salah mengenai tenda milik BNPB yang digunakannya menginap.

“Tenda seperti ini [sambil menunjuk tenda menteri yang dikunjungi], tenda saya seperti itu, tenda pengungsi seperti itu, sama tendanya, jadi masa Rp15 miliar?” tanya Yudhoyono.

Kepala Negara mengatakan tenda yang digunakannya adalah inventaris Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan biasa digunakan untuk berbagai penanganan bencana. “Ya bisa dipakai lagi [tendanya], tidak bagus ya [ada informasi seperti itu], saya datang ke sini untuk membantu rakyat, melihat keadaan, dibilang pemborosan, tidur di tenda, sama tenda menteri, sama dengan pengungsi, [ini] supaya rakyat mendapatkan informasi yang jelas,” katanya.

Tenda milik BNPB yang digunakan oleh Presiden dan tempat para menteri menginap sama dengan tempat anggota rombongan lainnya menginap, berbentuk tenda pleton yang dapat menampung 20 orang. Terbuat dari bahan parasit tebal yang tahan air. Selain milik BNPB, tenda milik Kodam I Bukit Barisan dengan model, dan bahan serupa juga digunakan untuk tempat menginap rombongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya