SOLOPOS.COM - Lahan pertanian di kaki Gunung Sinabung tak produktif akibat erupsi (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, KABANJAHE — Pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, terus bertambah. Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mengantisipasi kerugian yang terkena dampak erupsi.

Dinas Perkebunan Provinsi Sumut menyiapkan paket bantuan baik bibit maupun pupuk. Erupsi Sinabung juga mulai dikeluhkan petani karena membuat pendapatan mereka mulai menurun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumut Aspan Syofian Batubara menjelaskan bahwa jajarannya mengambil langkah cepat tanggap terhadap kerugian masyarakat korban erupsi Gunung Sinabung. Bagi Dinas Perkebunan akan fokus pada warga yang sehari-hari menggantungkan hidup dari sektor perkebunan.

Ekspedisi Mudik 2024

Dinas Perkebunan mengantisipasi kerugian petani dengan menyiapkan bantuan penggantian tanaman perkebunan yang rusak akibat erupsi Sinabung. Tidak hanya itu, Dinas Perkebunan juga mengantisipasi kerugian petani dengan menyiapkan bantuan pupuk yang diperlukan.

“Kemudian juga obat-obatan, perluasan perkebunan maupun pendampingannya, juga kita siapkan,” ungkapnya, Selasa (19/11/2013).

Dia berharap agar sektor perkebunan masyarakat tidak terlalu mengalami kerusakan parah. Sejauh ini, erupsi Sinabung yang tak kunjung henti telah mengganggu perkebunan kopi rakyat seluas 809 hektar dan perkebunan kakao seluas 196 hektare.

“Sejauh ini memang kerusakannya belum begitu parah. Kerusakan yang timbul hanya berupa tertimbunnya tanaman dan ketebalan masih tipis. Namun ada baiknya jika sejak dini kemungkinan kerusakan kita antisipasi,” ujar dia.

Timbunan tipis itu, lanjutnya, masih belum mengganggu pertumbuhan sekalipun akan berpotensi menggagalkan pertumbuhan jika tidak segera dilakukan penanganan. “Itulah makanya kita harapkan agar erupsi Sinabung jangan berlangsung lama.”

Soal produksi perkebunan di daerah sekitar erupsi gunung, menurut Aspan belum terlalu terganggu. Sebab, utamanya lahan perkebunan yang terkena erupsi itu masih dalam tahap tumbuh atau belum masuk tahap produksi.

Kendati demikian, bukan berarti petani kebun tidak mengeluh, mereka umumnya mengeluhkan mulai menurunnya pendapatan. Untuk jangka pendek mungkin tidak akan terganggu, tetapi jika erupsi terjadi jangka panjang akan semakin menurunkan pendapatan petani.

“Karenanya sekali lagi bahwa harapan kita semoga erupsi Sinabung segera berakhir,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya