SOLOPOS.COM - Ilustrasi erupsi Gunung Sinabung (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

Solopos.com, MEDAN — Aktivitas gunung berapi Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara tak kunjung berkurang. Bahkan sempat terjadi semburan awan panas yang menewaskan 15 orang. Meski demikian, pemerintah mantap mewacanakan pemulangan sebagian pengungsi Sinabung yang berasal dari 16 desa di luar radius 5 km dari kawah gunung itu.

“Wacana itu tetap ada meski ada musibah Sabtu (1/2/2014) karena yang berbahaya adalah di dalam radius 5 km,” kata Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho di Medan, Senin (3/2/2014).

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Selain didahului sosialisasi, pembersihan dan perbaikan sarana jalan menuju ke desa dilakukan terkait rencana pemulangan sebahian pengungsi yang wilayahnya tergolong aman itu. Pemerintah juga memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi psikologis warga terkait peristiwa tewasnya 15 korban semburan awan panas di lokasi dalam radius 3 km dari kawah Sinabung.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Gubernur Pujo Nugroho, pemerintah ingin warga bisa menjalani hidupnya lebih tenang setelah mengungsi sejak September 2013. “Keputusan untuk tetap memulangkan pengungsi di luar radius 5 km itu hasil pertemuan dengan berbagai jajaran, khususnya BNPB, Minggu (2/2/2015) malam,” katanya.

Berdasarkan data, warga dari 16 desa itu sejumlah 4.639 kepala keluarga atau 13.828 jiwa. Mengutip pernyataan Kepala BNPB Syamsul Ma’arif yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana Sinabung tetap Pemkab Karo, sementara posisi Pemprov Sumut dan pemerintah pusat sebagai backup.

Dalam pertemuan itu juga ditegaskan bahwa sesuai arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, warga masyarakat di radius 3 km Sinabung akan direlokasi dan tidak dibenarkan kembali menetap di kawasan itu. Lahan untuk relokasi itu, menurut Gubernur sudah ada. “Mendagri sudah mengeluarkan direktif kepada Sekda Pemkab Karo sebagai leading sector proses relokasi tersebut,” katanya.

Mendagri juga telah mengutus salah seorang pejabat kementerian untuk bersama-sama dengan Pemprov Sumut melakukan pendampingan atau supervisi kepada Pemerintah Kabupaten Karo dalam hal pengadaan lahan dan relokasi rumah bagi warga masyarakat tersebut. Adapun soal status Sinabung, menurut Gubernur, bedasarkan pernyataan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih berada pada status Awas IV.

“Soal dana bantuan kepada keluarga warga yang tewas seperti yang dinyatakan masing-masing Rp5 juta dari BNPB, Rp3,5 juta dari Pemprov Sumut dan Rp2,5 juta dari Pemkab Karo,” katanya. Untuk bantuan Pemprov Sumut, ujar Gubernur, sudah ditandatangani untuk pengeluaran dari dana tidak terduga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya