SOLOPOS.COM - Gunung Sinabung meletus (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, MEDAN--Sebanyak 21 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dikosongkan dan penduduk mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat erupsi Gunung Sinabung.

Ketua Media Center Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, saat  dihubungi dari Medan, Sabtu (30/11/2013), mengatakan bahwa pemindahan belasan ribu warga desa tersebut, demi keamanan dan menjaga hal-hal yang tidak diingini akibat pengaruh erupsi itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemerintah Kabupaten Karo, menurut dia, terpaksa harus memerintahkan penduduk yang berada di radius 5 Km dari kaki Gunung Sinabung harus meninggalkan lokasi berbahaya tersebut.

Hal ini, jelasnya, juga berdasarkan rekomendasi petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memberitahukan bahwa status Gunung Sinabung dari level “Siaga” menjadi “Awas” terhitung mulai Minggu, (24/11/2013) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3 hingga 4 centimeter yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 Km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.

“Pemkab Karo dan instansi terkait lainnya, seperti TNI, Polri, camat, kades dan relawan, terus bekerja keras membantu pemindahan warga ke lokasi Posko Penampungan di Kabanjahe,” ucap Jhonson.

Dia menyebutkan, penduduk 21 desa, dan dua dusun di Kabupaten Karo yang dipindahkan itu, beberapa diantaranya Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kutarakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.

Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.

Desa Bekerah, Desa Simacem, Dusun Lau Kawar, dan Dusun Gugung di Kecamatan Naman Teran. Desa Tiganderket, Desa Mardinding, Desa Temburun dan Desa Kuta Mbaru di Kecamatan Tiganderket.

Jhonson menambahkan, dari 21 desa yang dipindahkan itu, jumlah penduduknya mencapai sebanyak 17.281 jiwa atau 5.813 kepala keluarga.

“Para pengungsi tersebut ditempatkan di 31 lokasi penampungan di Kabanjahe, beberapa diantaranya, yakni Losd Tiga Binanga, GBKP Payung, dan Masjid Agung Kabanjahe. Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamik Center, Losd Tanjung Mbelang, Losd Tanjung Pulo dan lainnya,” katanya menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya