Solopos.com, MEDAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menyatakan Gunung Sinabung erupsi pada Sabtu (27/3/2021) sekitar pukul 12.00 WIB.
Erupsi Gunung Sinabung ditandai dengan luncuran guguran awan panas. Yang teramati dengan jarak 1.000 meter yang mengarah ke timur dan tenggara.
Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan
"Sementara asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100-500 meter di atas puncak kawah," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin saat dihubungi dari Medan, Sabtu.
Baca juga: BPPTKG: Awan Panas Gunung Merapi Meluncur ke Barat Daya
Gunung Sinabung dengan tinggi 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) saat erups itu dalam keadaan cuaca cerah dan berawan. Natanail mengatakan angin bertiup lemah ke arah barat dan barat laut. Sedangkan suhu udara saat itu 18-24 Celcius.
"Jumlah guguran 8, amplitudo 2-70 mm, dan durasi 20-104 detik," ujar Natanail dilansir Antaranews.com.
Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga). Sehingga rekomendasinya warga tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang warganya sudah dipindahkan. Serta di lokasi dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Baca juga: Tanah Kuburan di Sumbar Meninggi 1,5 Meter, Ahli Geologi Sebut Fenomena Aneh
Selain itu, radius sektoralnya pada lima kilometer untuk sektor selatan-timur dan empat kilometer untuk sektor timur-utara. Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker saat keluar rumah. Karena itu untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan warga.
Sebelumnya, pada Kamis (25/3), Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo, Sumatera Utara menyatakan terjadi letusan Gunung Sinabung sekitar pukul 12.00 WIB. Letusan ditandai dengan jarak luncur teramati dengan ketinggian 500 meter mengarah ke timur dan tenggara.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi 50-200 meter di atas puncak kawah," kata Pelaksana Tugas Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin.