Solopos.com, KARO -- Pagi ini, Jumat (21/8/2020), Gunung Sinabung di Karo, Sumatra Utara, kembali mengalami erupsi. Warga diminta tak berada di radius 5 kilometer dari Gunung Sinabung.
"Terjadi erupsi Gunung Sinabung pada hari Jumat, 21 Agustus 2020, pukul 05.17 WIB. Visual letusan tidak teramati," demikian laporan dari situs resmi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), yang dilansir detik.com, Jumat.
Promosi BRI Lakukan Penyesuaian Jam Operasional Selama Ramadan, Cek Info Lengkapnya
Erupsi Gunung Sinabung ini terekam oleh seismograf dengan durasi 821 detik. Tak ada informasi korban akibat erupsi gunung ini.
"Masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara," tulis laporan itu.
Hari Ini Dalam Sejarah: 21 Agustus 1522, Portugal Bangun Benteng di Jakarta
Diberitakan, Gunung Sinabung sempat tertidur sekitar setahun sejak 2019. Gunung dengan ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut ini kembali erupsi pada Sabtu (8/8/2020).
Ada dua kali erupsi yang terjadi saat itu. Setelah itu, Sinabung setidaknya sudah erupsi 20 kali hingga saat ini.
Awan panas juga sempat keluar saat erupsi. Ribuan hektare kebun warga disebut mengalami kerusakan akibat hujan abu.
Meski Dilarang, Sejumlah Warga Nekat Berziarah ke Makam Winongo Madiun saat 1 Sura
Sementara itu, Pemerintah meminta warga tidak mencuri-curi kesempatan masuk ke zona berbahaya Gunung Sinabung.
"Jadi dia masih levelnya itu siaga, level III. Belum diturunkan status sejak 2018. Tentunya kami minta ada yang harus dipatuhi, itu zona merah, jangan lagi didatangi," ucap Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Akhir Lubis di Medan, Rabu (12/8/2020).
Riadil mengatakan zona merah itu berada di radius 5 km dari kaki Gunung Sinabung. Dia mengatakan hingga kini masih ada warga yang mencuri-curi kesempatan untuk bisa masuk zona merah.
"Tapi kita lihat saudara-saudara kita masih ada yang bertani di situ. Curi-curi (masuk ke zona merah Gunung Sinabung). Sulit mengendalikan. Karena TNI juga punya keterbatasan menjaga portal. Mereka masuk dari jalan tikus," ujarnya.
Potensi Awan Panas
Warga diminta tidak memasuki zona merah ini untuk mengantisipasi potensi awan panas dari Sinabung.
Riadil mengatakan pihaknya sudah menyiapkan tempat jika warga harus mengungsi. Selain tempat pengungsian, Riadil mengatakan pihaknya juga sudah menyiapkan masker untuk warga agar terhindar dari abu.
Seksi I Tol Solo-Jogja Jalur Kartasura-Purwomartani Dibangun Mulai Pertengahan 2021
Hingga kini, kata Riadil, belum ada korban jiwa akibat erupsi gunung Sinabung. Namun dia mengatakan ada warga yang dirawat karena terserang penyakit pernapasan.
"Tidak ada yang meninggal. Yang ISPA pasti ada. Saya ke sana buka masker saja pedih mata. Iya, dirawat, sudah disiapkan puskesmas," paparnya.