SOLOPOS.COM - (detik)

(detik)

JAKARTA--Aktivitas Gunung Semeru di Provinsi Jawa Timur menurun. Karena itu status gunung pun diturunkan dari Siaga (level III) menjadi Waspada (level II) terhitung sejak 2 Mei 2012 pukul 13.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dirilis vsi.esdm.go.id pada Kamis (3/5/2012), pada 5 Mei 2009 lalu status Gunung Semeru dinaikkan dari Waspada menjadi Siaga. Namun seiring penurunan aktivitas, pada 16 Juli 2009 status Gunung Semeru diturunkan dari Siaga menjadi Waspada. Namun pada 2 Februari 2012 kegiatan Gunung Semeru meningkat lagi sehingga akhirnya status dinaikkan kembali dari Waspada menjadi Siaga.

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan pengamatan visual, masih teramati letusan asap dengan warna putih kelabu tebal dengan tinggi mencapai 100 – 500 meter dari puncak. Letusan asap itu juga sering diikuti lontaran material vulkanik.

Bahkan di Bulan Februari dan Maret 2012 masih terjadi beberapa kali guguran awan panas dan guguran material ke Besuk Kobokan dan Besuk Kembar dengan jarak luncur 500 – 2.500 meter dari bibir kawah Jongring Seloko. Tetapi selama bulan April 2012 sudah tidak terjadi lagi.

Jumlah gempa tremor pada bulan April 2012 pun mengalami penurunan jumlah dan energinya yang signifikan bila dibandingkan dengan bulan Maret 2012. Selama bulan April 2012 juga tidak teramati sinar api atau api diam di kawah Jongring Seloko, tetapi indikasi pertumbuhan kubah lava masih teramati. Inilah latar belakang penurunan status aktivitas Semeru.

Potensi aliran lahar pun ditengarai masih ada lantaran teramatinya penumpukan material di sekitar puncak gunung. Di musim hujan wilayah yang berpotensi terkena ancaman material vulkanik, baik awan panas maupun lahar, adalah Dusun Rowo Baung dan Dusun Supit (termasuk wilayah Desa Pronojiwo); Dusun Urip (di Desa Sumber Urip), Dusun Kamar A dan Dusun Umbulandi (di Desa Supit Urang).

Sungai-sungai yang harus tetap diwaspadai karena ancaman awan panas maupun lahar adalah Sungai Besuk Bang, Sungai Kobokan dan Sungai Besuk Kembar. Risiko bencana aliran lahar di Dusun Supit dan Dusun Rowo Baung dinilai tinggi karena adanya aktivitas penambangan galian.

Karena masih sering terjadi letusan di Gunung Semeru, masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah aktif (Jongring Seloko), karena terancam bahaya lontaran material vulkanik. Pendakian pun direkomendasikan hanya sampai Kali Mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya