SOLOPOS.COM - Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (9/9/2021). (Antara/Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengingatkan warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi untuk tetap bersiaga dan waspada dengan kemungkinan terjadinya bencana alam. Sebab sampai saat ini aktivitas Gunung Merapi belum stabil, sering mengalami erupsi kecil dan guguran lava, serta statusnya berada di level III Siaga.

Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sampai hari ini, Rabu (8/12/2021), ada tiga gunung berapi di Indonesia yang berstatus Siaga dan 11 lainnya Waspada. Gunung yang berstatus siaga adalah Merapi, Lewotolok, dan Sinabung. Sedangkan yang berstatus Waspada adalah Ile Werung, Sirung, Karangetang, Semeru, Anak Krakatau, Dukono, Ibu, Gamalama, Kerinci, Bromo, dan Soputan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Kronologi Penemuan Sopir Truk yang Tersapu Lahar Dingin Merapi

Melihat hal tersebut Ganjar Pranowo pun tak hentinya mengingatkan warga yang tinggal di lereng Merapi untuk selalu waspada terhadap kemungkinan erupsi.

“Erupsi di Gunung Merapi belum akan berakhir. Maka saya minta semuanya siaga khususnya di Jogja dan di Magelang, Klaten, serta sebagian Boyolali,” tegasnya seperti dikutip dari Jatengprov.go.id, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Polres Boyolali Salurkan Bantuan Logistik ke Korban Erupsi Semeru

Aktivitas Vulkanik Merapi

Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pertumbuhan kubah lava di Gunung Merapi masih terjadi. Guguran awan panas juga masih berlangsung, karena sampai saat ini akumulasi tekanan magma dan sulai magma dari dalam masih berlangsung.

Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas, lanjut Ganjar, terjadi di sektor Selatan dan Barat Daya. Pihaknya sudah melakukan identifikasi, daerah yang rawan adalah daerah di sekitar Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Putih, Gendol, dan Woro. Kita perhitungkan guguran bisa mencapai tiga sampai lima kilometer,” ucapnya.

Baca juga: Arief Puyuono: Airlangga – Ganjar Capres Top Versi Ramalan Jayabaya

Ganjar meminta wilayah-wilayah itu bersiap. Seluruh kepala desa harus siaga. Tokoh agama, tokoh masyarakat dan relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana semua standby.

“Kita harapkan ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, peluit langsung ditiup, dan informasi diberikan agar mereka semua segera mengungsi. Jangan ambil risiko. Kita belajar betul dengan kondisi dan karakter Merapi yang mirip dengan Semeru,” tegasnya.

Baca juga: 5 Tempat Angker di Gunung Semeru, Penuh Misteri Lur

Ganjar juga memperingatkan pada semua masyarakat untuk menghentikan aktivitas penambangan, khususnya di sungai-sungai yang ia sebutkan di atas. Sebab, dengan curah hujan yang sangat tinggi ini, potensi bahaya lahar pada semua sungai yang berhulu di Merapi sangat membahayakan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolda untuk kita tertibkan. Mulai hari ini saya peringatkan, di tengah kondisi curah hujan makin tinggi, maka yang di sekitar Merapi khususnya aliran-aliran sungai tolong berhenti menambang. Baik yang legal apalagi ilegal, saya minta anda semua minggir dulu dari wilayah itu karena berbahaya,” tegasnya.

Baca juga: Hubungan Magis Gunung Merapi dan Laut Selatan yang Sarat Cerita Mistis

Menurut Ganjar, sudah ada kejadian ada korban akibat banjir lahar di sungai Merapi. Pihaknya meminta semua tidak boleh mengabaikan faktor keselamatan itu.

“Ini peringatan saya untuk kesekian kali. Setelah ini kami akan menggelar operasi untuk menertibkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya