SOLOPOS.COM - Awan panas yang keluar Gunung Semeru, yang dilihat dari Pos Pengamatan Gunung Api di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (3/3/2020). (Antara/HO-Pos Pengamatan Gunung Api Sawur/VFT)

Solopos.com, LUMAJANG -- Gunung Semeru diprediksi akan mengeluarkan lava pijar setelah pada Selasa (3/3/2020) meluncurkan awan panas sejauh tiga kilometer (km). Warga sekitar diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari gunung tertinggi di Pulau Jawa ini karena masih berstatus waspada atau level II.

"Untuk perkembangan hari ini [Rabu, 4/3/2020], Gunung Semeru masih fluktuatif. Namun masih berpotensi terjadi luncuran lava pijar," ujar Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, Rabu, seperti dilansir detik.com.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selasa petang, Gunung Semeru meluncurkan awan panas hingga tiga kilometer. Luncuran awan panas terlihat jelas dari wilayah Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Lumajang.

Ekspedisi Mudik 2024

Gunung Semeru 7 Kali Luncurkan Lava Pijar, PVMBG Keluarkan Status Waspada

Awan panas tersebut mengarah ke wilayah Besuk Bang dan Besuk Kembar. Dari data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru periode 2 Maret 2020 pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Semeru mengalami 18 kali letusan, satu kali guguran, lima kali embusan, dan sepuluh kali tremor harmonik.

Kemudian dari data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru periode 3 Maret 2020 pukul 00.00 - 24.00 WIB, secara visual Gunung Semeru teramati guguran lava pijar tujuh kali. Yakni dengan jarak luncur 500 hingga 1.000 meter dari ujung lidah lava ke arah Besuk Bang dan Besuk Kembar.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius satu kilometer dan wilayah sejauh empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan kawah aktif Gunung Semeru sebagai jalur luncuran awan panas.

Warga Amerika Serikat Meninggal saat Mendaki Gunung Semeru

"Jadi BPBD mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Semeru tetap tenang dan menjaga kewaspadaan serta tidak melakukan aktivitas sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara " ujar Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya