SOLOPOS.COM - Gunung Merapi saat difoto dari kawasan Selo, Boyolali, Sabtu (20/10/2012). (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Gunung Merapi difoto dari kawasan Selo, Boyolali, Sabtu (20/10/2012). (Dok/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Titik api diam di kawasan Gunung Merapi diketahui berkurang. Sebelumnya ada sejumlah titik api yang berada di kawah. Kini yang terlihat hanya ada satu titik api.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu berdasarkan pantauan rutin yang dilakukan relawan Jaring Informasi Lingkar (Jalin) Merapi, Mujiyanto, di puncak Gunung Merapi, beberapa hari terakhir. Dari pengamatan tersebut, Mujiyono mengungkapkan sebelumnya ada titik api di sebelah timur kawah. Namun kini sudah tidak ada.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami menduga titik api itu tertimbun longsoran dari dinding kawah. Sisanya titik api yang ada di barat daya, atau di bawah puncak 1948.  Itu saja hanya ada satu titik api. Padahal titik api yang ada di situ jumlahnya ada banyak,” ungkap Mujiyanto kepada wartawan di Boyolali, Kamis (30/5/2013).

Kondisi titik api tersebut, menurut Mujiyanto, justru membuat Gunung Merapi tetap aman. Dijelaskan dia, titik api tersebut merupakan lubang penghubung perut bumi dengan udara bebas sehingga akan sering terjadi hembusan gas belerang. Lantaran gas tersebut bersuhu tinggi, sehingga di sekitar lubang itu membara seperti api.

”Jika titik api tersumbat, justru ini yang berbahaya. Sebab, gas sulfatara dari perut bumi tidak bisa keluar. Akan terjadi penumpukan energi yang sangat besar. Jika energinya semakin lama semakin besar, maka akan terjadi erupsi. Namun karena ada titik api, maka gas akan keluar. Ini yang dinamakan dengan karakter baru Merapi. Selalu ada hembusan gas dari puncak,” tandasnya.

Meskipun ada sedikit perubahan kondisi di Gunung Merapi tersebut, Mujiyanto mengimbau kepada warga yang tinggal di kawasan lereng Merapi agar tidak waswas, seiring beredarnya kabar tentang Merapi yang belakangan simpang siur.

Sebagai informasi, saat erupsi Gunung Merapi 2010 lalu, gunung tersebut kini tidak memiliki kubah karena hilang. ”Yang ada sekarang adalah kawah. Selain itu, sering terjadi semburan-semburan gas dri dalam kawah itu. Tetapi aktivitas semburan itu justru aktivitas normal Merapi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya