SOLOPOS.COM - Penampakan awan topi di puncak Gunung Merapi, Kamis (5/11/2020). (Twitter/@VolcanoYTz)

Solopos.com, SOLO -- Meningkatnya status Gunung Merapi dari waspada menjadi siaga menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat maupun netizen di media sosial.

Namun, yang menyita perhatian publik justru adalah fenomena unik nan langka yang terjadi di Gunung Merapi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Manfaat Timun Bagi Wanita, Pria Dilarang Baca!

Sebelum dinyatakan naik status, terjadi fenomena unik berupa awan topi yang menyelimuti puncak Gunung Merapi pada Kamis (5/11/2020). Awan unik tersebut terlihat di Boyolali hingga Klaten, Jawa Tengah.

Tak selang berapa lama, status Gunung Merapi naik menjadi siaga. Apakah ada kaitannya dengan awan topi tadi?

Harus Tahu! Pemberian Vaksin Covid-19 Bisa Dilakukan Jika Penuhi Ketentuan Ini

Menjawab hal tersebut, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas membantah hubungannya awan topi dengan peningkatan status Gunung Merapi.

"Tidak ada pengaruh [dengan status Gunung Merapi siaga]. Lebih berpengaruh terhadap sedikit dan banyaknya uap air yang berada di pegunungan," terang Reni kepada Detik.com, Kamis.

Gancet Saat Berhubungan Intim, Ada Kaitannya dengan Mistis?

Gunung Merapi (Harianjogja- Gigih Hanafi) Dusun
Gunung Merapi (Harianjogja/Gigih Hanafi)

Ia menambahkan, karena memasuki musim hujan, kelembaban udara di Gunung Merapi lebih basah dibanding dengan biasanya. "Saat ini kan sudah masuk musim hujan sehingga kelembapan udara cenderung lebih basah dibandingkan musim kemarau," jelas dia.

Bimbang Pilih Rumah Atau Apartemen? Baca Ini Dulu Yuk

Berbahaya Bagi Penerbangan

Fenomena awan topi ini pada dasarnya tidak berbahaya bagi manusia meski dibarengi dengan meningkatnya status Gunung Merapi menjadi siaga.

Tetapi perlu diingat, awan topi ini berbahay bagi penerbangan karena bisa menyebabkan turbulensi.

Cara Pakai Parfum yang Benar Biar Awet Wangi, Baru Tahu Kan?

"Kemunculan awan Lenticularis [awan topi] ini merupakan pertanda keberadaan gelombang gunung. Gelombang gunung ini akan dapat menyebabkan terbentuknya turbulensi yang berbahaya bagi penerbangan," beber Kepala Seksi Data dan Informasi Klimatologi BMKG Semarang, Iis W Harmoko.

Tak hanya muncul di Gunung Merapi, awan topi ini secara bersamaan juga muncul di puncak Gunung Lawu.

Kabar Bahagia! Hasil Uji Klinis Fase 3, Vaksin Covid-19 Cenderung Aman

Ternyata Ini Orang Pertama yang Jadi PNS di Indonesia, Enggak Nyangka Kan?

Perkembangan Gunung Merapi Ada di Sini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya