SOLOPOS.COM - Foto visual guguran awan panas Gunung Merapi yang terjadi pada Minggu (22/9/2019) pukul 11:36 WIB. (Istimewa/Dok. BPPTKG)

Solopos.com, JOGJA – Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas pada Minggu (22/9/2019) sekitar pukul 11:36 WIB. Meski begitu, kondisi Gunung Merapi masih terkendali.

Berdasarkan data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja, luncuran awan panas terekam di seismogram dengan amplitudo 70 mm dengan durasi 125 mm. “Terpantau kolom setinggi kurang lebih 800 meter dari puncak,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Akibat munculnya awan panas tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengatakan abu tipis terpantau dari sisi Barat Tunggul Arum Wonokerto, Turi. “Abu sekarang sudah hilang diterpa angin. Kami akan terus memantau perkembangan, semua kondisi masih aman dan terkendali,” kata Makwan.

Sebelumnya, pada Jumat (20/9/2019) Merapi juga mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1,5 kilometer ke arah hulu Kali Gendol. Guguran awan panas saat itu terjadi pada pukul 17.48 WIB, memiliki amplitudo maksimum75 mm dengan durasi kurang lebih 150 detik.

Hingga kini, status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada masih dipertahankan. BPPTKG juga tidak merekomendasikan adanya kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu terkait erupsi Merapi yang tidak jelas sumbernya dan diminta mengikuti arahan aparat pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya