Selasa, 29 Mei 2012 - 03:33 WIB

GUNUNG MERAPI Mulai Ramai Pendaki

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pendaki membuka tenda di bawah kaki Gunung Merapi yakni Pasar Bubrah yang di capai dari jalur Baru Selo, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (27/5/2012). (JIBI/Solopos/Antara/Teresia May).


PASAR BUBRAH--Sejumlah pendaki membuka tenda di bawah kaki Gunung Merapi yakni Pasar Bubrah yang di capai dari jalur Baru Selo, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (27/5/2012). (ANTARA/Teresia May).

Inilah kabar gembira bagi para pendaki gunung, Merapi telah aman didaki. Ya sejak erupsi di tahun 2010, Merapi menjadi gunung yang menakutkan bagi masyarakat, kini Merapi kembali ramai dikunjungi pendaki.

Advertisement

Setelah meletus dahsyat dan memakan korban lebih dari seratus jiwa pada 2010, jalur gunung teraktif di Indonesia itu ditutup. Gunung itu dinilai sangat bebahaya. Seiring dengan kondisinya yang telah kembali normal, Merapi kini mulai ramai dengan pendaki. Namun para petualang itu diminta untuk tetap waspada karena akibat letusan terakhir, rute pendakian ke gunung yang berada di perbatasan Jateng-DIY itu banyak berubah.

Bahkan Balai Penelitian dan Pengembangan Tekonologi Kegunungapian (BPPTK) Jogja memastikan, hanya ada satu jalur pendakian Gunung Merapi yang saat ini relatif aman dilewati di antara tiga jalur lainnya.

Advertisement

Bahkan Balai Penelitian dan Pengembangan Tekonologi Kegunungapian (BPPTK) Jogja memastikan, hanya ada satu jalur pendakian Gunung Merapi yang saat ini relatif aman dilewati di antara tiga jalur lainnya.

Kepala BPPTK Jogja Subandriyo, Senin (28/5/2012) malam, memberikan penjelasan dari empat jalur pendakian yang biasa dilewati sebelum erupsi yakni Selo-Jrakah Kabupaten Boyolali (Jawa Tengah) di sebelah utara, jalur Babadan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah di sebelah barat, jalur Deles di Klaten sebelah timur serta Kinahrejo, Sleman, Jogja di sebelah selatan. Kini hanya jalur dari Selo yang relatif aman.

Pasalnya di Kinahrejo dipastikan sangat berisiko karena bukaan Gunung Merapi sebagai jalur lahar yang menganga ke selatan. Sedangkan di jalur Deles, Klaten juga masih terdapat bukaan kawah, sementara di Babadan belum diketahui pasti kondisinya pascaletusan. Adapun di utara atau jalur Selo tak ada bukaan. “Jadi tidak terancam kalau terjadi guguran lava bila melewati Selo,” terang Subandriyo.

Advertisement

Jalur Babadan yang semula menjadi jalur favorit nyaris tidak bisa lagi ditembus. Jalan melalui daerah ini menuju puncak hilang. Pendaki biasanya hanya akan bisa mencapai Patok Alap-alap atau Stasiun Klatakan. Setelah itu rutenya hilang.

Sedangkan pendakian melalui wilayah Deles, Kabupaten Klaten meski masih bisa dilalui namun rutenya bertambah sulit. Untuk bisa menuju puncak, pendaki harus memutar jauh melewati Pasar Bubrah di Wilayah Boyolali.

Namun secara umum kondisi Merapi saat ini cukup aman didaki. Meski pun hujan kondisi medan tak mudah longsor karena material lebih tebal dibanding sebelum erupsi. Di sisi lain juga tak tercatat aktivitas kegempaan yang tinggi sehingga dapat menjadi salah satu pemicu erupsi.

Advertisement

Berdasarkan laporan BPPTK pada periode 14-20 Mei 2012 kegempaan tercatat terjadi gempa guguran 6 kali, MP 30 kali dan Gempa tektonik 9 kali. Jumlah gempa-gempa tersebut berfluktuasi tetapi masih dalam batas normal.
Hasil pengukuran deformasi menggunakan EDM (Electronic Distance Measurement) pada minggu ini menunjukkan belum adanya perubahan jarak yang signifikan antara reflektor-reflektor yang terpasang di puncak.

Namun dengan masih sering terjadinya guguran berasal dari material-material lepas yang berada di lereng masyarakat diharapkan berhati-hati bila melakukan pendakian ke puncak. Risiko banjir lahar dingin juga masih terjadi jika terjadi hujan deras di puncak.

Mengenai pendakian ke Merapi, Kapolsek Selo AKP Supama mengungkapkan, jalur pendakian ke Gunung Merapi sudah dibuka cukup lama. Menurutnya, banyak para pendaki yang terus berdatangan dan berupaya naik ke puncak. “Kondisi di atas cukup aman. Akan tetapi, beberapa area cukup labil,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Advertisement

Dia menekankan pentingnya persiapan bekal serta fisik yang sehat sebelum pendakian. Supama mengimbau, para pendaki harus tahu betul medan. Ia meminta agar mereka didampingi pendaki yang berpengalaman yang tahu medan.
Sementara itu, petugas pos pemantau Gunung Merapi Desa Jrakah, Tri Mujianto menambahkan, status Merapi dalam kondisi normal. Secara visualisasi pada hari Senin, gunung berapi tersebut berkabut. Meskipun demikian, jalur pendakian aman untuk para pendaki. “Para pendaki harus berhati-hati saat naik. Ikuti jalur yang ada serta bawa bekal yang cukup,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif