SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberi keterangan kepada wartawan saat mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Merapi Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Rabu (8/7/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Warga di wilayah Soloraya diminta waspada menyusul kondisi Gunung Merapi yang menggembung dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengatakan kondisi Gunung Merapi hingga Rabu (8/7/2020) siang, masih waspada.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

"Memang ada penggembungan tubuhnya tapi kecepatan penggembungannya masih kecil. Penggembungan terjadi pascaerupsi 21 Juni lalu. Jadi sejak 22 juni sampai sekarang," kata dia kepada wartawan di Pos Pengamatan Gunung Api Merapi Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Rabu.

Bernilai Puluhan Juta Rupiah, 47 Knalpot Brong Motor Milik Warga Solo Segera Dimusnahkan Polisi

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menyebutkan Gunung Merapi menggembung sekitar 0,5 sentimeter per harinya. Dia mengatakan kecepatan penggembungan tersebut masih tergolong rendah dibandingkan pada 2010 lalu yang mencapai 130 sentimeter dalam sebulan.

Menurutnya dari indikasi yang ada, Gunung Merapi akan kembali mengalami erupsi atau akan tumbuh kubah lava. Dia juga menyampaikan sebelum 21 Juni lalu sudah ada gempa vulkanik yang terjadi baik yang sifatnya dangkal maupun dalam.

Di Atas Normal

"Memang sejak 2018 aktivitas Gunung Merapi tidak pernah berhenti, aktivitas terus ada. Jadi status masih waspada, artinya aktivitasnya di atas normal. Namun belum membahayakan penduduk di lereng Merapi asal di dalam radius 3 km dari puncak tidak boleh ada aktivitas warga," lanjut dia.

Polisi Temukan Tongkat Silat Di Tempat Latihan Pesilat Remaja Gatak Sukoharjo Yang Meninggal

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang hari itu juga mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Merapi Jrakah, mengimbau masyarakat di lereng Gunung Merapi yang tengah menggembung tetap waspada.

"Intinya Merapi perutnya sedang membengkak. Artinya ada gerakan di dalamnya, kemungkinan dari magmanya. Maka posisinya masyarakat tetap waspada. Tetap bekerja tapi tidak boleh di dalam radius 3 km dari puncak Merapi. Itu sudah diketahui perangkat desa dan sukarelawan setempat," kata dia kepada wartawan.

Pesilat Remaja Gatak Sukoharjo Diserang 2 Orang Lebih Saat Latihan Kuda-Kuda

Untuk meningkatkan kesiagaan penanganan masyarakat di lereng Gunung Merapi, dia meminta agar dilakukan simulasi atau latihan mengungsi. Selain mendatangi Pos Pengamatan Gunung Api Merapi Jrakah, pada hari itu Ganjar juga mendatangi Desa Tlogolele, Kecamatan Selo.

Di desa itu dia menyapa masyarakat di dusun Stabelan. Dia mengimbau masyarakat setempat untuk tetap waspada terhadap pergerakan Gunung Merapi. Dia juga mengimbau warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya