SOLOPOS.COM - Kegiatan simulasi erupsi Merapi di Demakijo, Karangnongko, Klaten, Sabtu (11/7/2020). (Istimewa-dok BPBD Klaten)

Solopos.com, KLATEN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten menggelar simulasi erupsi Gunung Merapi di Selter Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Klaten,  Sabtu (11/7/2020).

Kegiatan simulasi tersebut difokuskan pada pola penanganan, informasi, koordinasi, dan komunikasi saat terjadi erupsi Gunung Merapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, selain BPBD Klaten, simulasi juga diikuti anggota Polres Klaten, anggota Kodim Klaten, petugas Damkar Satpol PP Klaten, petugas Puskesmas, dan Unit Layanan Disabilitas (ULD) penanganan erupsi Merapi.

“Pola evakuasi manajemen barak sangat penting. Bagaimana cara masuk pengungsi dengan protokol Covid-19,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Klaten, Endang H.S., kepada Solopos.com, Sabtu.

Daniella Si Bakul Hik Cantik di Klaten Sempat Pengin Jadi Pramugari

Dalam simulasi tersebut, di antaranya disebutkan sewaktu Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikkan status Gunung Merapi dari siaga ke awas, seluruh desa di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dan II harus segera dikosongkan.

Masih dalam simulasi erupsi Merapi, seluruh warga dan sukarelawan melakukan evakuasi dengan prosedur tetap (protap) masing-masing.

Setiap pengungsi yang datang ke pengungsian dilakukan pendataan dengan form yang sudah disediakan posko selter. Di tengah kondisi itu, manajemen pengungsian dilakukan sesuai kebutuhan.

Ziarah ke Makam Sunan Pandanaran Klaten untuk Cari Pesugihan, Itu Salah Kaprah!

Pendistribusian logistik kepada terhadap pengungsi yang baru saja masuk sesuai dengan pendataan kebutuhan oleh petugas.

Pemulangan Pengungsi

Terakhir, saat BPPTKG menginformasikan penurunan status dari awas ke waspada berbasis parameter aktivitas gunung api ke sukarelawan/desa/pemkab, posko induk segera melakukan koordinasi dengan bupati dan organisasi perangkat daerah (OPD) dipimpin incident commander dan melaporkan seluruh proses tata laksana pengungsian dan rencana pemulangan pengungsi Merapi.

“Yang menjadi bahan evaluasi dalam simulasi tadi, yakni kesiapan sarana dan prasarana (Sarpras) yang ada di selter, seperti air, listrik, dan MCK harus sudah ada sebelum segala sesuatunya terjadi,” katanya.

"Perlu adanya pendataan, pengecekan, koordinasi dengan desa paseduluran dan desa penerima mengingat kondisi Covid-19. Lantaran daya tampung di selter tak mungkin masuk semua [tak optimal karena Covid-19], tempat alternatif harus ditentukan," ungkap dia.

Rusak Parah, Jalur Evakuasi Merapi di Klaten Dibenahi Pakai Dana Ini

Sebagaimana diketahui, Gunung Merapi dalam kondisi menggembung, dalam beberapa waktu terakhir. BPBD Klaten turut mencermati secara rutin terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

"Di Klaten juga sudah ada 26 desa penyangga. Desa-desa itu tersebar di lima kecamatan. Nantinya, satu desa di Kemalang dapat ditampung dua desa penyangga itu [jika terjadi erupsi Gunung Merapi]," kata Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, kepada Solopos.com, Kamis (9/7/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya