SOLOPOS.COM - Penampakan Gunung Merapi saat meletus, Kamis (2/4/2020) dari Selo, Boyolali. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Gunung Merapi meletus pada Kamis (2/4/2020) sore pukul 15.10 WIB. Namun, letusan ini belum menimbulkan dampak yang berarti di wilayah Soloraya meski angin mengarah ke timur.

Salah satu warga Dukuh Ngemplak, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Djenarto, mengaku tidak melihat kolom erupsi Merapi. Sebab, puncak Gunung Merapi yang meletus tertutup mendung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga setempat hanya mendengar suara gemuruh yang berlangsung sekitar lima menit akibat Gunung Merapi meletus. Meski demikian, warga dipastikan tak panik.

Gunung Merapi Erupsi Lagi, Arah Angin ke Timur

Apalagi sampai pukul 15.48 WIB belum ada dampak hujan abu. Saat ini sebagian warga melakukan persiapan dengan menutup bak-bak penampungan air sebagai langkah antisipasi jika hujan abu terjadi.

Gunung Merapi yang meletus pada Kamis sore juga belum menyebabkan hujan abu di wilayah Selo, Boyolali maupun wilayah yang lebih jauh jaraknya seperti Solo maupun Karanganyar.

13 Orang Positif Corona di Jateng Jalani Isolasi Mandiri

Gunung Merapi Meletus

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, berdasarkan informasi dari akun Twitter @BPPTKG, erupsi Merapi Kamis sore tercatat di seismogram dengan amplitudo 78 mm.

Erupsi berdurasi 345 detik itu menyebabkan tinggi kolom mencapai 3.000 meter dari puncak. Arah angin saat Gunung Merapi meletus bertiup ke timur, yakni ke wilayah Solo dan sekitarnya.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengatakan, aktivitas seismik di Merapi relatif tinggi sejak erupsi 27 Maret 2020 lali.

“Aktivitas seismik memang masih relatif agak tingggi sejak erupsi 27 Maret lalu,” terangnya kepada Solopos.com.

Pakar UGM & ITS: Penyemprotan Disinfektan di Jalan Tak Diperlukan

4 Letusan di Akhir Maret 2020

Ini merupakan erupsi kelima sejak akhir Maret 2020. Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Gunung Merapi meletus empat kali selama dua hari berturut-turut, Jumat-Sabtu (27-28/3/2020). Dari keempat erupsi Merapi itu, wilayah Klaten dipastikan tak diguyur hujan abu.

Letusan Merapi pada Jumat (27/3/2020) terjadi pukul 10.56 WIB. Erupsi Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 7 menit. Tinggi kolom erupsi sekitar 5 km dari puncak gunung dengan arah angin saat erupsi ke barat daya.

Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Uang Kertas?

Pada Jumat pukul 21.46 WIB, Gunung Merapi kembali meletus. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 180 detik. Tinggi kolom erupsi sekitar 1 km dari puncak dengan arah angin saat erupsi ke barat.

Pada Sabtu (28/3/2020), erupsi Merapi terjadi pukul 05.21 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 180 detik. Tinggi kolom kolom erupsi 2 km dari puncak dengan arah angin saat erupsi ke barat.

Tips Sehat Ibu Hamil Cegah Covid-19

Pukul 19.25 WIB, erupsi kembali terjadi dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 243 detik. Tinggi kolom erupsi 3 km dari puncak dengan arah angin saat erupsi ke barat.

Seperti diketahui, Merapi merupakan gunung berapi aktif yang berada di Pulau Jawa. Gunung setinggi 2.930 mdpl ini merupakan salah satu yang teraktif di Indonesia. Merapi tercatat kali terakhir meletus pada 11 Mei 2018. Status Merapi menjadi waspada sejak 21 Mei 2018 hingga sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya