SOLOPOS.COM - Gunung Merapi meletus Senin (18/11/2013) pagi. (istimewa)

Harianjogja.com, JOGJASebelum terjadi letusan freatik pada Senin (18/11/2013) Gunung Merapi dalam beberapa hari terpantau mengalami deformasi atau penggembungan. Namun Balai Penelitian Pengembangan Teknologi Kebencanaan Gunungapi (BPPTKG) Jogja menilai deformasi tersebut tidak signifikan.

Deformasi terpantau dari laporan mingguan BPPTKG periode 25-31 Oktober 2014. Dalam laporan tersebut ditulis terjadi deformasi tetapi tidak signifikan. Sedangkan pada laporan periode 1-7 November tertulis data deformasi fluktuatif. Berita soal deformasi ini juga sudah ditayangkan di Harian Jogja edisi Sabtu 9 November 2013 lalu.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Saat itu petugas pemantau Merapi Kaliurang, Yulianto mengakui adanya deformasi itu namun tidak siginifikan. Dia juga tidak bisa menyebut berapa besaran deformasi yang terjadi.

Dari sisi kegempaan Merapi beberapa waktu terakhir sebenarnya cukup tenang. Namun pada beberapa hari terakhir terjadi peningkatan gempa low high frekwensi (LHF) dari 2 kali pada periode 25-31 Oktober menjadi 10 kali pada 1-7 November. LHF merupakan gempa yang menunukkan adanya gerakan magma di tubuh Merapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya