SOLOPOS.COM - Suasana di barak pengungsian di tempat evakuasi sementara (TES) di kompleks kantor desa Balerante, Kemalang, Sabtu (9/1/2021). Para pengungsi didominasi kelompok rentan di desa setempat. (Solopos.com-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 20-an pengungsi darii Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah memutuskan kembali ke barak pengungsian alias tempat evakuasi sementara (TES) di kompleks balai desa setempat. Langkah itu diambil menyusul kondisi Gunung Merapi yang memasuki fase erupsi.

Fase erupsi Gunung Merapi terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Di waktu sebelumnya, puluhan pengungsi itu memilih pulang ke rumahnya yang masih tergolong kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi pascamengungsi di TES selama kurang lebih dua bulan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Desa (Kades) Balerante, Kecamatan Kemalang, Sukono, mengatakan total pengungsi di barak pengungsian di desanya mencapai 227 orang sejak, Jumat (8/1/2021) malam. Para pengungsi itu terdiri dari kelompok rentan, seperti lanjut usia (lansia), ibu hamil, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

Ini Alasan Hukum Gisel Jadi Tersangka

Mereka di antaranya berasal dari Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, dan Gondang. "Jumlah 227 pengungsi tersebut sudah termasuk 20-an warga kami yang sebelumnya telah pulang ke rumah masing-masing. Yang 20-an warga itu sempat pulang ke rumah masing-masing karena jenuh di pengungsian selama dua bulan. Saat ini [Gunung Merapi memasuki fase erupsi], mereka kembali ke TES," katanya, saat ditemui wartawan di Balai Desa Balerante, Kemalang, Sabtu (9/1/2021).

Sukono mengatakan kondisi seluruh pengungsi di TES dinyatakan sehat. Setiap harinya, para pengungsi dipantau tim kesehatan yang telah disediakan di barak pengungsian. "Fasilitas di pengungsian selama ini sudah cukup. Logistik dan fasilitas lainnya sudah tersedia. Warga pun juga sudah beraktivita seperti biasa," katanya.

Gunung Merapi Siaga

Pelaksana Tugas (Plt.) Camat Kemalang, Sudiyono, mengatakan beberapa warga di Balerante dan Tegalmulyo sudah mengungsi di TES pasca-Gunung Merapi berstatus siaga, Kamis (5/11/2020). Warga tersebut tersebar di Balerante dan Tegalmulyo. Sedangkan warga di Sidorejo belum mengungsi ke TES. Meski seperti itu, warga di Sidorejo dalam kondiai siaga mengungsi ke TES sewaktu-waktu.

"Kami terus mengontrol kondisi para pengungsi. Termasuk stok logistik. Kami bagi secara proporsional," katanya.

Ini Zodiak Beruntung dan Sukses di 2021

Sudiyono mengatakan Kecamatan Kemalang baru saja mendistribusikan beras sebanyak 4,5 ton ke tiga desa yang memiliki wilayah KRB III. Logistik itu sudah diserahkan ke masing-masing desa, beberapa waktu lalu. "Ya, beras itu sudah kami kirim ke tiga desa itu," katanya.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, di Balerante, warga dan sukarelawan terus bersiaga di desa setempat selama 24 jam setiap hari. Di antara warga dan sukarelawan itu berbagi tugas ada yang mengecek kondisi Gunung Merapi dan bersiaga di TES.

"Aktivitas warga normal [dengan para kelompok rentan sudah mengungsi di TES]," kata Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Balerante, Jainu.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya