SOLOPOS.COM - Kondisi hujan abu di Sangup, Tamansari, Boyolali, Rabu (8/2/2023). Hal itu sebagai dampak Gunung Merapi yang menggugurkan awan panas dengan jarak luncur 1.500 meter. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALIGunung Merapi kembali mengeluarkan guguran awan panas pada Rabu (8/2/2023) pagi. Akibatnya, tiga desa di Kecamatan Tamansari dan Musuk, Kabupaten Boyolali dilanda hujan abu.

Berdasarkan unggahan akun Instagram resmi milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) @bpptkg dijelaskan awan panas guguran Merapi pada Rabu terjadi sekitar pukul 07.10 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dituliskan dalam takarir, tercatat di seismogram dengan amplitudo 52 mm dan durasi 130 detik. Jarak luncur 1.500 m ke arah Kali Boyong atau barat daya.

Sampai saat ini info dampak hujan abu terjadi di wilayah Desa Sangup, Desa Sruni Kec. Musuk dan Desa Mriyan, Kec. Tamansari – Kab. Boyolali,” lanjut akun @bpptkg lewat komentar.

Salah satu warga Sruni, Musuk, Rahayu, mengungkapkan hujan abu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Ia mengingat betul jamnya karena di saat itu dirinya habis mengantarkan anaknya ke sekolah.

“Hujan abunya kalau di daerah Sruni tipis. Yang agak tebal di daerah atas seperti Sangup. Berlangsung sekitar 10-15 menit,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com.

Ia mengatakan hujan abu tak terlalu mengganggu aktivitas warga. Namun, ia mengaku heran karena tiba-tiba terjadi hujan abu.

Biasanya, jelas Rahayu, hujan abu terjadi setelah ada bunyi seperti gemuruh dari Gunung Merapi. Namun, kali ini saat ia keluar rumah terjadi hujan abu.

“Kondisinya aman kalau di Sruni, warga bisa beraktivitas,” ujar dia.

Sementara itu, warga Sangup, Tri Bowo, mengatakan hujan abu tipis terjadi di sebagian dusun di Desa Sangup, terutama di bagian atas seperti Beling, Sanggar, Sudimoro, dan ringin.

Di tempatnya di Dusun Batur Tuo bagian bawah tak terjadi hujan abu. Akan tetapi di Batur Tuo atas terjadi hujan abu. Ia tahu dari banyaknya warga Sangup yang membuat WhatsApp (WA) story terkait hujan abu.

“Kalau hujan abu tadi sekitar pukul 07.30 WIB. Untuk aktivitas warga di tempat saya tidak terlalu terganggu, cuma di Sangup atas. Warga yang sudah berangkat ke ladang balik lagi karena abu. Soalnya walaupun tipis, kalau kena mata kan perih,” jelasnya.

Ia mengatakan sebelumnya tak mendengar suara gemuruh gunung sebelum hujan abu. Sehingga ia heran tiba-tiba terjadi hujan abu. Lebih lanjut, Bowo mengatakan kondisi tetap aman terkendali walaupun terjadi hujan abu.

Sementara itu, warga Mriyan, Tamansari, Joko Susanto, mengungkapkan sebagian desanya juga terjadi hujan abu, terutamanya di Mriyan wilayah Selatan.

Ia mengatakan hujan abu di desanya terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Meski seperti itu tak mengganggu aktivitas warga.

“Di tempat saya, Dusun Gumuk ini malah tidak ada, yang ada di Mriyan selatan kadus I sama II sama daerah bawah,” kata dia.

Ia mengatakan kondisi di Desa Mriyan juga aman walaupun tak terjadi hujan abu. Joko mengungkapkan sebelumnya tak terdengar apapun dari arah Gunung Merapi, tapi tiba-tiba terjadi hujan abu.

“Pokoknya khusus di lereng timur kondisi saat ini aman, terkendali, enggak ada gangguan. Sebelumnya enggak ada tulisan, saya tahunya dari BPPTKG sudah mengeluarkan gambar atau video,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya