SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan abu Gunung Merapi (JIBI/solopos/Dok.)

Solopos.com, MAGELANG–Gunung Merapi meletus lagi. Hujan pasir mengguyur lereng Merapi, Minggu (20/4/2014) pagi. Kendati demikian Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan status Merapi tetap normal.

Beberapa desa di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu pagi, dilanda hujan pasir selama beberapa saat, setelah sebelumnya masyarakat setempat mendengar suara gemuruh.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Kejadiannya sekitar pukul 04.25–04.35 WIB, tetapi puncak Merapi berkabut, tidak terlihat secara visual dari sini,” kata petugas pengamatan Gunung Merapi di Pos Ngepos, Kecamatan Srumbung, Triyono, di Magelang, Minggu, sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menyebut pelepasan material dari puncak Merapi cukup kencang. Saat kejadian itu, Tidak terjadi hujan air di puncak Merapi.

Hingga saat ini pihaknya belum mengetahui ketinggian embusan material dari puncak Merapi.

Kepala Desa Babadan, Kecamatan Dukun, Ismael, mengatakan warga sempat kaget saat terjadi embusan material dari puncak Merapi.

“Setelah mendengar suara gemuruh itu, kemudian terlihat semburan kelihatan merah dari puncak. Warga sempat bingung, tetapi sekarang situasi sudah normal lagi,” katanya.

Seorang warga Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Sumantri, mengatakan suara gemuruh dari puncak Merapi terdengar saat subuh disusul kemudian hujan abu hingga desa setempat.

“Subuh tadi terdengar suara gemuruh, lalu turun hujan pasir sampai di sini,” katanya. (JIBI/Solopos/Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya