SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Boyolali melakukan penyemprotan jalan kampung di Desa Klakah, Selo, Boyolali, membersihkan abu vulkanis Gunung Merapi, Jumat (13/8/2021). (Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali bersama Pemerintah Desa Klakah menyemprot jalan kampung di sebagian wilayah Klakah, Jumat (13/8/2021). Hal itu dilakukan untuk membersihkan abu vulkanis erupsi Gunung Merapi yang turun beberapa hari terakhir.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat pagi, penyemprotan dilakukan di Dukuh Klakah Duwur. Penyemprotan menggunakan truk tangki air dari BPBD Boyolali. Sasaran penyemprotan adalah jalan-jalan kampung. Melalui kegiatan itu diharapkan bisa mengurangi abu vulkanis yang menempel di jalan-jalan yang bisa mengganggu aktivitas masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Satgas Karanganyar Ingin Ubah Pola Pikir Positif Covid-19 adalah Aib

Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengatakan hujan abu akibat aktivitas Gunung Merapi turun di dua desa di Kecamatan Selo. Kedua desa tersebut adalah Desa Tlogolele dan Desa Klakah. Namun intensitas abu yang turun masih tergolong tipis.

Ekspedisi Mudik 2024

Selanjutnya, untuk meminimalkan dampak abu vulkanis bagi kesehatan masyarakat, dalam pekan ini BPBD Boyolali menggelar penyemprotan abu di dua desa tersebut. “Senin [9/8/2021] kami menggelar penyemprotan di Desa Tlogolele, yakni Dusun Tlogolele dan Tlogomulyo. Kemudian hari ini di Klakah Duwur dan Klakah Ngisor dalam rangka membantu warga yang terdampak hujan abu,” kata dia kepada wartawan, Jumat.

Baca Juga: Dine In 20 Menit di Sukoharjo Khusus Warung di Ruang Terbuka

 

Bantuan Masker

Selain penyemprotan abu vulkanis, pihaknya juga menyalurkan bantuan masker untuk masyarakat terdampak hujan abu. “Masker juga kami bantu. Jangan sampai ISPA [infeksi saluran pernapasan akut]. Senin kami salurkan 3.500 masker di Tlogolele, dan hari ini 2.500 masker di Klakah,” lanjut dia.

Kepala Desa Klakah, Marwoto, mengatakan dalam dua sampai tiga hari terakhir, pada sore dan pagi hari, [hujan abu] cukup deras. “Untuk dampak luncuran memang ke arah barat daya, tapi abunya sampai sini. Tidak terlalu tebal tapi ada dampak pada masyarakat,” kata dia.

Dia mengatakan biasanya setelah turun hujan abu akan turun hujan, sehingga material abu vulkanis hanyut terbawa air hujan. Namun untuk saat ini di wilayah tersebut belum turun hujan. “Untuk itu kami minta bantuan BPBD dan TSD [Tim Siaga Desa] untuk penyemprotan jalan,” lanjut dia.

Baca Juga: Muhammadiyah Solo Suntikkan 1.500 Dosis Vaksin Kedua

Meski diguyur hujan abu tipis, dia mengatakan aktivitas masyarakat masih berjalan seperti biasa. Namun dampaknya sangat terasa pada pertanian. Sebab material abu vulkanis yang baru saja turun tidak baik untuk tanaman.

“Untuk sayuran, bisa gagal panen. Kemudian ini musim tembakau, tidak tahu ini nanti harganya seperti apa [setelah diguyur hujan abu],” jelas dia.

Dia menyebutkan untuk wilayah Klakah, lokasi yang terkena hujan abu dari Gunung Merapi adalah Dukuh Klakah Duwur, Klakah Tengah, dan Klakah Ngisor. Sedangkan untuk dukuh di bagian paling atas seperti Sumber, juga diguyur hujan abu namun lebih tipis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya