SOLOPOS.COM - Gunung Kerinci Jambi erupsi pada Kamis (12/1/2023) pagi dan mengeluarkan abu tebal setinggi 600 meter. (Antara/HO/Magma)

Solopos.com, PADANG ARO–Sejumlah jorong atau dusun di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, terdampak langsung abu vulkanis yang dikeluarkan Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi dan Solok Selatan, Sumatera Barat saat erupsi, Rabu-Kamis (11-12/1/2023) WIB dengan durasi selama 13 menit 20 detik.

“Tiga jorong di Nagari Lubuk Gadang Tenggara mengalami hujan abu vulkanis karena erupsi Gunung Kerinci sejak Rabu pagi. Pada Kamis ini abu vulkanis masih turun,” kata Penjabat (Pj) Wali Nagari Persiapan Lubuk Gadang Tenggara, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sahrizal saat dihubungi di Padang Aro, Kamis.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Ia menyebutkan tiga jorong yang terdampak langsung abu vulkanis Gunung Kerinci, yakni Letter W (189 kepala keluarga), Teluk Air Putih (142 kepala keluarga), dan Lubuk Rasak (92 kepala keluarga).

Abu vulkanis Gunung Kerinci, kata dia, terlihat menutupi atap rumah warga dan dedaunan, namun masih tipis.

“Abu vulkanis yang sampai ke tiga jorong itu hanya tipis. Aktivitas masyarakat masih normal,” katanya.

Pada Rabu malam, katanya, hujan turun sehingga abu yang menutupi atap rumah dan dedaunan sempat hilang.

Selain ketiga jorong di kewalinagariannya, Jorong Gunung Pasir, Nagari Lubuk Gadang, Solok Selatan juga terdampak abu vulkanis.

Mengingat aktivitas vulkanik Gunung Kerinci masih meningkat, ia mengimbau warga di sekitar gunung meningkatkan kewaspadaan dan menggunakan masker jika beraktivitas di luar rumah.

“Abu vulkanis bisa mengganggu kesehatan,” ujarnya.

Gunung Kerinci di Provinsi Jambi dan Sumatera Barat pada Kamis kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanis setinggi 600 meter, lebih rendah dibanding letusan pada Rabu.

“Telah terjadi erupsi Gunung Kerinci pada 12 Januari 2023 pukul 06.20 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang  600 m di atas puncak [lebih kurang 4.405 m di atas permukaan laut],” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci Irwan Syafwan melalui keterangan tertulis yang diterima di Padang Aro, Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis.

Ia menjelaskan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur laut dan timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2 mm dan durasi sementara ini selama 13 menit 20 detik.

Saat ini Gunung Kerinci berada pada status level II atau waspada. Warga sekitar Gunung Kerinci dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah di puncak gunung tersebut dalam radius 3 km dari kawah aktif . Warga juga dilarang beraktifitas di radius bahaya.

Sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Api Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.

Sebelumnya pada Rabu pukul 05.46 WIB, Gunung Kerinci juga erupsi dengan ketinggian abu teramati mencapai 900 meter.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 8 menit 20 detik.

Kepala BPBD Kerinci Darifus mengimbau warga sekitar mendengarkan informasi resmi dari Pemerintah Kerinci maupun petugas pemantau Gunung Api Kerinci .

” Kami iimbau warga siaga saja, harus mendengarkan informasi resmi dari pemerintah, baik kabupaten, camat, maupun desa,” kata dia.

BPBD Kabupaten Kerinci akan terus berkoordinasi dengan petugas pemantau untuk memastikan kondisi Gunung Kerinci, demikian Darifus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya